EFEKTIVITAS HUKUM PENGAWASAN BALAI PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TERHADAP PENJUALAN OBAT KERAS TANPA RESEP DOKTER DI APOTEK = LEGAL EFFECTIVENESS OF SUPERVISION BY THE FOOD AND DRUG ADMINISTRATION ON THE SALE OF HARD DRUGS WITHOUT A DOCTOR'S PRESCRIPTION IN PHARMACIES

MUSYAFAR T MASALIHA (B012211031). Efektivitas Hukum Pengawasan Balai Pengawas Obat dan Makanan Terhadap Penjualan Obat Keras Tanpa Resep Dokter di Apotek. Dibimbing oleh Wiwie Heryani dan Andriani Misdar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas hukum pelaksanaan pengawasan Balai POM terhadap penjualan obat keras tanpa resep dokter di Apotek dan faktor yang memengaruhi efektivitasnya. Penelitian ini merupakan tipe penelitian hukum empiris dengan pendekatan perundang-undangan. Data diperoleh dari hasil survey dan wawancara terhadap pemilik apotek, apoteker penanggungjawab apotek serta petugas Balai POM di Gorontalo. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis secara kualitatif deskriptif untuk menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Efektivitas hukum pelaksanaan pengawasan Balai POM Gorontalo terhadap penjualan obat keras tanpa resep di apotek belum efektif. Belum efektifnya hukum tersebut karena sebagian besar dari apotek belum menaati aturan penjualan obat keras berdasarkan resep dokter, sanksi yang belum tegas, sosialisasi yang belum maksimal dan kurangnya pendidikan hukum; (2) Aturan penjualan obat keras tanpa resep yang belum jelas dan memadai, pelaksanaan pemeriksaan oleh petugas yang masih perlu ditingkatkan terutama terkait koodinasi lintas sektor dan sosialisasi peraturan terkait, dan pelayanan swamedikasi obat keras tanpa resep yang tidak sesuai standar menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas hukum dalam pelaksanaan pengawasan Balai POM Gorontalo terhadap obat keras tanpa resep dokter di apotek. Selain itu pandemi Covid-19 yang terjadi periode maret 2020 sampai dengan Juni 20223 turut mempengaruhi efektivitas pengawasan BPOM.

Keyword : pengawasan, obat keras, apotek