KARAKTERISASI KOMPOSISI BATUGAMPING MENGGUNAKAN METODE XRF (X-RAY FLUORESCENCE) PADA PT SEMEN TONASA PANGKEP PROVINSI SULAWESI SELATAN = CHARACTERIZATION OF LIMESTONE COMPOSITION USING XRF (X-RAY FLUORESCENCE) METHOD AT PT SEMEN TONASA PANGKEP SOUTH SULAWESI PROVINCE


AINI, NUR AZIZAH (2024) KARAKTERISASI KOMPOSISI BATUGAMPING MENGGUNAKAN METODE XRF (X-RAY FLUORESCENCE) PADA PT SEMEN TONASA PANGKEP PROVINSI SULAWESI SELATAN = CHARACTERIZATION OF LIMESTONE COMPOSITION USING XRF (X-RAY FLUORESCENCE) METHOD AT PT SEMEN TONASA PANGKEP SOUTH SULAWESI PROVINCE. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
H061201033_skripsi_04-04-2024 cover1.png

Download (193kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
H061201033_skripsi_04-04-2024 1-2(FILEminimizer).pdf

Download (722kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
H061201033_skripsi_04-04-2024 dp(FILEminimizer).pdf

Download (300kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
H061201033_skripsi_04-04-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 16 January 2027.

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Provinsi Sulawesi Selatan memiliki wilayah batugamping yang luas dan sesuai untuk dimanfaatkan seperti pada Quarry Batu Kapur PT. Semen Tonasa, Kabupaten Pangkep. Batugamping yang digunakan pada indsutri semen, memiliki kualitas yang bergantung pada kandungan CaO dan MgO. Metode XRF digunakan untuk mengidentifikasi komposisi mineral oksida. Hasil analisis XRF digunakan untuk membuat korelasi antar mineral oksida melalui bivariate plots dan klasifikasi batugamping berdasarkan rasio Ca/Mg dan Mg/Ca. Berdasarkan metode XRF diperoleh mineral oksida utama pada batugamping yaitu SiO2, Al2O3, Fe2O3, CaO, dan MgO, dengan CaO sebagai penyusun utama. Batugamping daerah penelitian memiliki warna segar putih atau putih keabu-abuan dengan warna lapuk putih kecokelatan dan putih keabuan gelap. Analisis bivariate plots menunjukkan semakin tinggi mineral oksida SiO2, Al2O3, Fe2O3 dan MgO maka akan semakin rendah konsentrasi dari CaO. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal seperti, adanya suplai pengotor detrital selama proses pengendapan batugamping dan kondisi lingkungan pengendapan. Klasifikasi batugamping berdasarkan rasio Ca/Mg dengan rentang 55-322 dan rentang rasio Mg/Ca yaitu 0,003-0,01, menunjukkan bahwa batugamping daerah penelitian merupakan pure limestone atau batugamping murni. Peta sebaran mineral oksida menunjukkan lokasi penelitian memiliki kualitas batugamping yang bagus, hanya saja pada blok 10 titik sampel B10.2 kurang layak digunakan sebagai bahan baku semen karena memiliki kadar CaO yang rendah dan kada SiO2 dan MgO yang tinggi. Berdasarkan rasio CaO batugamping PT Semen Tonasa secara keseluruhan baik digunakan sebagai bahan baku semen karena kadar dari CaOnya yang lebih dari 48%.

Keyword : Batugamping, Korelasi, Mineral Oksida, Rasio Ca/Mg dan Mg/Ca, XRF

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Limestone, Ca/Mg and Mg/Ca Ratio, Correlation, Oxide Minerals, XRF.
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Matematika dan Ilmu Peng. Alam > Geofisika
Depositing User: Rasman
Date Deposited: 06 Feb 2025 06:45
Last Modified: 06 Feb 2025 06:45
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/42011

Actions (login required)

View Item
View Item