Pengolahan Limbah Alga Kappaphycus alvarezii Menjadi Biosugar Menggunakan Fungi Trichoderma reesei E.G Simmons = Processing Kappaphycus alvarezii Algae Waste Into Biosugar Using Trichoderma reesei Fungi E.G Simmons

Limbah alga memiliki kandungan selulosa yang masih sangat potensial untuk dikembangkan menjadi sebuah produk atau bahan yang dapat dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dan mengkaji konsentrasi inokulum, konsentrasi substrat dan waktu hidrolisis yang optimal menghasilkan kadar gula, jumlah biomassa dan pengaruhnya terhadap pH substrat. Penelitian ini menggunakan beberapa variasi perlakuan diantaranya yaitu variasi konsentrasi inokulum (5%, 7.5%, dan 10%), variasi konsentrasi substrat (2.5%, 5%, 7.5%, dan 10%) dan variasi waktu hidrolisis (0,3,9, dan 15 hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi yang paling optimum untuk menghasilkan kadar gula adalah pada konsentrasi substrat 2.5% dengan penambahan konsentrasi inokulum pada hari ke-9 dengan nilai kadar gula sebesar 0.693333 g/g. Berdasarkan uji ANOVA untuk semua perlakuan berpengaruh nyata terhadap kadar gula total (<0.05). pH pada semua variasi konsentrasi berkisar antara 6-7. Pada uji ANOVA untuk variasi perlakuan tidak berpengaruh nyata (>0.05) terhadap nilai pH. Pada perhitungan jumlah biomassa menunjukkan hasil tertinggi dari semua variasi konsentrasi yaitu pada konsentrasi substrat 2.5% dengan jumlah biomassa sebesar 1.08333gr/L.

Keyword : Limbah alga, hidrolisis, gula total, pH, biomassa