Evaluasi Karakter Agronomi dan Hasil Pada Seleksi Mandul Jantan Dari Populasi Galur Jagung Hibrida F1 = Evaluation of Agronomic and Yield Characters in Male Sterile Selection of F1 Hybrid Maize Line Populations

Metode detasseling yang kerap dilakukan dalam rangka produksi benih jagung hibrida berpengaruh terhadap penurunan produksi benih mencapai 4-21%. Resistensi terjadinya inbreeding serta kebutuhan tenaga lapangan juga menjadi kelemahan metode tersebut. Pemanfaatan mandul jantan dapat menjadi alternatif baru dalam memproduksi benih hibrida yang lebih efisien. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi hibrida hasil keturunan beberapa tetua jagung sekaligus menyeleksi potensi kemandulan bunga jantan yang dapat dimanfaatkan. Penelitian dilakukan di Lahan Balai Pengujian Standarisasi Instrumen Tanaman Serealia, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada Juni – September 2023. Penelitian dirancang dalam format rancangan acak kelompok (RAK) dengan menggunakan genotipe sebagai perlakuan yang terdiri atas 15 genotipe hibrida dan dua varietas pembanding. Genotipe tersebut antara lain JHD1, JHD2, JHD3, JHD4, JHD5, JHD6, JHD7, JHD8, JHD9, JHD10, JHD11, JHD12, JHD13, JHD14, JHD15 kemudian varietas Pioneer-36 dan BISI-18 sebagai varietas pembanding. Hasil penelitian menunjukkan produksi genotipe JHD9 (8,09 ton.ha-1 ) sebagai hibrida dengan produktivitas terbaik dibandingkan dengan Pioneer-36 dan BISI-18. Pada seleksi mandul jantan, genotipe yang mengalami potensi male sterile adalah JHD14 (100%), JHD15 (75,18%) dan JHD12 (38, 63%).

Keyword : Jagung hibrida, Mandul jantan, Seleksi