Analisis Faktor yang Berpengaruh terhadap Kesehatan Mental Mahasiswa melalui Tingkat Stres di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin

Latar Belakang: Keadaan kesehatan mental mahasiswa, terutama yang sedang menyusun tugas akhir cenderung berada pada kondisi yang tidak normal. Salah satu pemicunya adalah adanya stres yang dirasakan mahasiswa. Stres adalah penyebab utama masalah kesehatan mental. Oleh karena itu penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebabnya guna upaya minimalisasi. Tujuan: Untuk menganalisis faktor stres yang mempengaruhi keadaan kesehatan mental dengan tingkat stres sebagai variabel intervening pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional analitik dengan total sampel sebanyak 335 mahasiswa Data dianalisis secara univariat, bivariat dengan uji Chi-Square dan multivariat dengan Structural Equation Modelling dan Sobel Test. Hasil: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor demografi terhadap tingkat stres (β = 1.493 dan p = 0.176 > 0.05). Terdapat hubungan yang signifikan antara faktor stimulus terhadap tingkat stres (β = 0.774 dan p = 0.000 < 0.05). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor demografi terhadap kesehatan mental (β = 0.921, dan p = 0.153 > 0.05). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor stimulus terhadap kesehatan mental (β = -0.018 dan p = 0.893 > 0.05). Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres terhadap kesehatan mental (β = -0.469 dan p = 0.003 < 0.05). Uji Sobel menunjukkan bahwa tingkat stres secara signifikan menjadi perantara hubungan antara faktor stimulus dan kesehatan mental (t-Stat = -3.837, p = 0.000 < 0.05). Sebaliknya, tingkat stres tidak menjadi perantara secara signifikan hubungan antara faktor demografi dan kesehatan mental (t-Stat = -1.00, p = 0.312 > 0.05). Kesimpulan: Tingkat stres secara signifikan menjadi perantara hubungan antara faktor stimulus dan kesehatan mental, tetapi tidak menjadi perantara hubungan antara faktor demografi dan kesehatan mental. Maka dari itu, diharapkan agar fakultas menyediakan tim pendampingan psikologis dan konseling yang dapat melaksanakan program dukungan kesehatan mental dan pengelolaan stres di lingkungan kampus.