Analisis Determinan Komplikasi Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo

GLADIS A. ISMAIL. Analisis Determinan Komplikasi pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo. (Dibimbing oleh Nur Nasry Noor dan Andi Zulkifli Abdullah).

Latar Belakang. Penyakit tidak menular menjadi penyebab penting kematian dini dan kecacatan. Salah satu penyakit tidak menular yaitu Diabetes Mellitus (DM). DM adalah gangguan metabolik kronis yang ditandai berupa kadar gula darah tinggi (hiperglikemia) yang akan mengakibatkan gangguan sekresi insulin dan resistensi insulin. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI tahun 2018 mengenai penyakit Diabetes Melitus menunjukkan bahwa prevalensi penderita DM sebesar 2% dan data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menunjukkan angka prevalensi kejadian DM Tipe 2 berada di atas angka rata-rata nasional yakni 2,60%. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan yang merupakan faktor risiko kejadian komplikasi Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo. Metode. Penelitian ini menggunakan desain studi case control dengan besar sampel sebanyak 154 orang (77 kasus dan 77 kontrol) dan pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 sebagai responden. Teknik penarikan sampel ialah systematic random sampling. Pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara dengan mengunjungi rumah responden. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji chi-square dan uji regresi logistik. Hasil. Faktor risiko terhadap kejadian komplikasi ialah lama menderita (OR= 2,206; 95%CI=1,102- 4,430), IMT (OR= 1,169; 95%CI=0,591- 2,316), aktifitas fisik (OR= 1,252; 95%CI=0,615- 2,550), kepatuhan minum obat (OR= 2,604; 95%CI=1,292-5,268), usia (OR= 1,064; 95%CI=0,501- 2,263 dan self care behavior (OR= 2,324; 95%CI=1,160- 4,671). Kesimpulan. Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa lama menderita merupakan determinan utama kejadian komplikasi pada pasien diabetes mellitus tipe 2.