Alik, Octarens (2024) Dampak Body Shaming Dengan Ungkapan Lokal Terhadap Kesehatan Mental Pada Remaja Putri di Kabupaten Toraja Utara. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
K012221012_tesis_11-09-2024 1-2.pdf
Download (743kB)
K012221012_tesis_11-09-2024 cover1.png
Download (383kB) | Preview
K012221012_tesis_11-09-2024 dp.pdf
Download (1MB)
K012221012_tesis_11-09-2024.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang. Perilaku Body shaming sering kali terjadi dimasyarakat saat ini, terkhusus pada remaja. Hal ini dikarenakan pada masa remaja terjadi perubahan yang sangat pesat baik fisik maupun psikologis. Komentar terhadap penampilan fisik seseorang, meskipun dimaksudkan baik atau bercanda, dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental individu tersebut. Tujuan. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengalaman body shaming membentuk persepsi remaja dan dampaknya terhadap kesehatan mental remaja putri, terutama body shaming yang berkaitan dengan ungkapan lokal. Metode. Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi, menggunakan analisis tematik, dengan melakukan in-depth interview kepada 17 informan yang terdiri dari 9 remaja putri, 4 keluarga remaja, 3 guru bimbingan konseling dan 1 tokoh adat. Hasil. Penelitian ini menunjukan bahwa bentuk-bentuk body shaming yang diterima seperti dihina karena cacat fisik, gemuk, kurus, berjerawat dan kulit hitam, yang bersumber dari lingkungan teman sekolah, dan sebagian dari keluarga dan masyarakat sekitar. Body shaming dengan ungkapan lokal masih banyak ditemukan dalam interaksi antar remaja putri seperti mendapat panggilan Sumbi’, Nga’ngu’, Tedong, bai, Loppok, Tammate’, Seba, Tokon, Bokko, Pante, Posu, Bolong, Pesumpa, Peparu Kalulu, dan Sekko. Hal ini mengakibatkan remaja putri membentuk persepsi negatif akan tubuhnya dengan respon pasif dimana remaja membentuk pemikiran melawan tetapi tidak dilakukan dan masih lebih banyak memilih diam. Dampak akibat dari body shaming terhadap kesehatan mental yang dialami oleh remaja putri seperti gejala depresi berupa sering merasa sedih, tidak percaya diri, tertutup secara sosial, memiliki pandangan negatif akan dirinya, penurunan prestasi disekolah kemudian gejala cemas berupa mengeluh akan keadaan fisiknya dan mengalami gangguan perilaku berupa self-harm. Kesimpulan. Pengalaman body shaming dengan ungkapan lokal masih sering digunakan sampai saat ini, dimana hal ini akan membentuk persepsi remaja putri kearah negatif dan berdampak terhadap kesehatan mentalnya. Maka dari itu, diharapkan agar pihak sekolah memberdayakan TIM pencegahan bullying yang telah ada, agar lebih memperhatikan dan memperketat pengawasan tentang tindakan kekerasan verbal di sekolah, kemudian memberlakukan aturan yang memuat tentang sanksi pada pelaku body shaming berupa teguran terhadap siswa hingga pemanggilan orang tua oleh guru BK.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Body Shaming ; Remaja Putri; Pengalaman; Ungkapan Lokal; Persepsi; Kesehatan Mental |
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | Andi Milu |
Date Deposited: | 11 Jan 2025 14:46 |
Last Modified: | 11 Jan 2025 14:46 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/41733 |