PENGARUH SOSIOKULTURAL DAN POLA MAKAN TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS DI KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

Latar Belakang. Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik kronis yang kemunculannya dipengaruhi oleh beragam faktor gaya hidup. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah sosiokultural (pengetahuan, jenis pengobatan, dan dukungan keluarga) dan pola makan (jenis, jumlah, dan frekuensi makan) mempunyai pengaruh terhadap kadar glukosa darah penderita diabetes di Kabupaten Kepulauan Selayar. Metode. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain studi cross sectional. Penelitian dilakukan pada 270 orang penderita DM sebagai sampel. Hasil. Hasil analisis bivariat dengan metode chi-square menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kadar glukosa darah adalah pengetahuan (p=0,000), dukungan keluarga (p=0,000), jenis makanan: nasi kuning (p=0,004), kentang (p=0,036 ), kerang (p=0.042), tahu (p=0.015), apel (p=0.046), dan frekuensi makan (p=0.010). Setelah seluruh variabel yang mempunyai hubungan signifikan dimasukkan dalam analisis multivariat, diperoleh hasil bahwa yang mempunyai pengaruh terhadap kadar glukosa darah penderita DM adalah dukungan keluarga (p=0.000, OR=4.316), pengetahuan (p= 0.000, OR=3.526), dan jenis makanan (p=0.004, OR=0.378). Kesimpulan. Temuan penelitian ini berimplikasi pada perlunya penyusunan ulang prioritas bagi penyedia fasilitas kesehatan (baik pemerintah maupun swasta) untuk menekan tingkat pengidap DM dengan mengedukasi masyarakat tentang mitigasi (potensi dan risiko) DM, penguatan peran keluarga, dan standarisasi persediaan pangan.