Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gejala Gastritis pada Santri Pondok Pesantren Al Ikhwan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah Sulawesi Barat

Mar’atus shadiqah. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GEJALA GASTRITIS PADA SANTRI PONDOK PESANTREN AL IKHWAN TOPOYO KABUPATEN MAMUJU TENGAH SULAWESI BARAT (dibimbing oleh Ansariadi dan A. Arsunan Arsin)

Latar Belakang : Gastritis adalah gangguan saluran pencernaan yang ditandai dengan adanya peradangan, iritasi, dan pelekatan epitel di lambung. Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling sering terjadi di masyarakat, Selama ini penyakit gastritis (maag) dianggap sebagai suatu penyakit yang wajar sehingga masyarakat tidak menghiraukan suatu respon tubuh. Gastritis apabila dibiarkan dapat mengakibatkan kanker lambung bahkan kematian. Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan frekuensi makan, jenis makanan, porsi makan, konsumsi oains, dan tingkat stres dengan gejala gastritis pada santri di Pondok Pesantren Al Ikhwan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah Sulawesi Barat. Metode : jenis penelitian yaitu observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh santri berjumlah 314 orang dengan jumlah sampel sebanyak 185 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan stratified random sampling. Analisis data menggunakan uji chi square untuk analisis bivariat dan uji regresi logistik berganda untuk analisis multivariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 185 santri diketahui yang mengalami gejala gastritis sebanyak 64 (34,59%) orang. Adapun hasil uji statistik menunjukkan bahwa frekuensi makan (p = 0,000 ), jenis makanan (p = 0,002 ), porsi makan (p = 0,235 ), konsumsi oains (p = 0,002 ), dan tingkat stres (p = 0,000). Hasil analisis regresi logistik menunjukkan tingkat stres (OR = 10,96 CI95% = 4,30 - 27,91) merupakan variabel yang paling berisiko terhadap gejala gastritis. Kesimpulan : Variabel frekuensi makan, jenis makanan, konsumsi oains dan tingkat stres memiliki hubungan dengan gejala gastritis pada santri di Pondok Pesantren Al Ikhwan Topoyo, sedangkan variabel porsi makan tidak terdapat hubungan dengan gejala gastritis.