Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Hygiene pada Ibu Balita Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Camba Kabupaten Maros

Latar Belakang: Masalah stunting merupakan permasalahan gizi yang menjadi perhatian global. Salah satu faktor penyumbang penyebab tidak langsung terjadinya stunting pada balita adalah perilaku hygiene. Berdasarkan data sistem e-PPGBM Kabupaten Maros diketahui bahwa Puskesmas Camba merupakan salah satu puskesmas di Kabupaten Maros yang memiliki prevalensi stunting yang cukup tinggi yaitu 15,70% pada tahun 2023. Angka tersebut masih cukup tinggi dari target pemerintah dalam RPJMN terkait prevalensi stunting sebesar 14%.Tujuan: Untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku hygiene pada ibu dari balita stunting. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitaif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu dari balita stunting yang tercatat di wilayah kerja Puskesmas Camba Kabupaten Maros. Perhitungan besar sampel sebanyak 83 orang dilakukan secara proportionate stratified random sampling dan pemilihan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Camba Kabupaten Maros pada bulan Maret-April 2024. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh reposnden pada saat jam kerja posyandu maupun di luar jam kerja posyandu (kunjungan rumah). Pengolahan dan analisis data menggunakan aplikasi SPSS versi 23 melalui uji univariat berupa distribusi frekuensi dan analisis bivariat dilakukan dengan uji Mann-Whitney dan Chi-Square berupa hubungan antarvariabel independen dan dependen. Penyajian data menggunakan tabel disertai narasi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan dari sampel yang diteliti diketahui bahwa perilaku hygiene yang dilakukan oleh responden sebagian besar dalam kategori baik (95,2%). Hasil analisis lebih lanjut menggunakan uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa pengetahuan tidak berhubungan dengan perilaku hygiene (p-value=0,150) dan hasil analisis menggunakan uji Chi-square menunjukkan sikap berhubungan dengan perilaku hygiene (p-value=0,003). Kesimpulan: Pada penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan dengan perilaku hygiene. Sedangkan sikap berhubungan dengan perilaku hygiene pada ibu balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Camba Kabupaten Maros. Maka dari itu diharapkan kepada petugas kesehatan untuk lebih maksimal dalam melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi khususnya kepada ibu balita serta peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai dalam rangka mendukung perilaku masyarakat dalam menjaga hygiene sebagai upaya pencegahan masalah kesehatan khususnya stunting pada balita.