Identifikasi Vibrio Parahaemolyticus Pada Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Di Balai Perikanan dan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar, Sulawesi Selatan

Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu biota unggulan dalam budidaya air payau yang menjadi andalan dan prioritas dalam pengembangan untuk meningkatkan perekonomian nasional. Penurunan produksi udang vanmamei dapat disebabkan oleh adanya bakteri Vibrio parahaemolyticus. Vibrio parahaemolyticus tergolong dalam bakteri gram negatif, berbentuk batang dan bersifat halofilik. Bakteri ini dapat menyebabkan diare pada manusia apabila mengkonsumsi udang yang terinfeksi. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui cara deteksi bakteri Vibrio parahaemolyticus pada udang vannamei (Litopeaneus vannamei). Pengujian ini dilakukan pada bulan Mei 2024, bertempat di Laboratorium Balai Perikanan dan Budidaya Air Payau Takalar (BPBAP Takalar). Metode yang digunakan untuk mendeteksi bakteri Vibrio parahaemolyticus yaitu isolasi bakteri menggunakan media CHROMAgar dan
Thiosulphate Citrate Bile Salts Sucrose (TCBS) dan uji Polymerase Chain Reaction (PCR). Selain itu, juga dilakukan uji resistensi antibiotic terhadap enrofloxacin, tetracycline dan oxytetracycline. Hasil isolasi bakteri Vibrio parahaemolyticus pada media CHROMAgar menghasilkan warna ungu dan pada media Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrose (TCBS) menghasilkan warna hijau. Hasil uji PCR menunjukkan bahwa 3 dari 4 sampel udang vannamei yang diamati positif dari Vibrio parahaemolyticus dimana terlihat adanya 2 pita ladder band dengan ukuran 475 bp dan 368 bp. Uji resistensi antibiotik menghasilkan bakteri Vibrio parahaemolyticus masih sensitif terhadap antibiotik enrofloxacin, tetracycline dan oxytetracycline.