PEMANFAATAN KULIT BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) SEBAGAI SUMBER BIOGAS DAN BIOSLUDGE DALAM UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN = UTILIZATION OF DRAGON FRUIT PEEL WASTE (Hylocereus polyrhizus) AS A SOURCE OF BIOGAS AND BIOSLUDGE IN ENVIRONMENTAL POLLUTION CONTROL EFFORTS.

DEWI RAHMADANI. Pemanfaatan Kulit Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) Sebagai Sumber Biogas dan Biosludge dalam Upaya Pengendalian Pencemaran Lingkungan. (dibimbing oleh Muhammad Yusuf dan Jamila Mustabi). Latar belakang. Limbah pertanian dan peternakan memberikan dampak negatif terhadap lingkungan, sehingga alternatif untuk menangani masalah ini adalah dengan memanfaatkan limbah menjadi energi baru dalam bentuk biogas. Tujuan. Untuk menganalisis kualitas gas yang dihasilkan dari digester isian kotoran sapi dan kulit buah naga (Hylocereus polyrhizus) menganalisis kualitas sludge yang dihasilkan dari digester isian kotoran sapi dan kulit buah naga (Hylocereus polyrhizus) Metode. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan dan tiga ulangan yang terdiri atas P1 (kulit buah naga 100%), P2 (kulit buah naga 75% : kotoran sapi 25%), P3 (kulit buah naga 50% : kotoran sapi 50%), P4 (kulit buah naga 25% : kotoran sapi 75%), dan P5 (kotoran sapi 100%). Hasil. pH dari pembuatan biogas 5,80-7,00 dan suhu digester 29°C-32°C. Kualitas gas yaitu volume gas=11,22-213,11 ml; gas CH4 =1,73-2,29 ppm; gas CO2=443,03-455,40 ppm; N2O=312,72-321,96 ppb. Kualitas sludge yaitu N=0,84-1,14%; P=0,12-0,37%; K=0,68-1,03%. Kesimpulan. Kualitas gas terbaik pada perlakuan P2 (kulit buah naga 75% : kotoran sapi 25%) menghasilkan kandungan gas metana tertinggi. Kualitas sludge dari digester isian kulit buah naga dan kotoran sapi sudah memenuhi standar SNI 7763 : 2018 pada parameter C-Organik, N-Total, P-Total,K-Total dan Rasio C/N.

Kata kunci : Biogas, biosludge, kotoran sapi, kulit buah naga.