Efek Genangan dan Karakteristik Tanah Terhadap Tingkat Kelangsungan Hidup Bibit dan Produktivitas Pati Sagu Tana Luwu (Metroxylon sagu) = The Effect of Inundation and Soil Characteristics on the Survival Rate of Seedlings and Starch Productivity of Sago Tana Luwu (Metroxylon sago)

Masyhur Syafiuddin. Efek Genangan dan Karakteristik Tanah Terhadap Tingkat Kelangsungan Hidup Bibit dan Produktivitas Pati Sagu Tana Luwu (Metroxylon sagu) (dibimbing oleh: Prof. Dr. Ir. Hazairin Zubair, M.S., Prof. Dr. Sc. Agr. Ir. Baharuddin, dan Dr. Ir. Muh. Jayadi, M.P.) Upaya pengembangan pertanaman sagu (Metroxylon sagu Rottb.) untuk mendukung ketahanan pangan dan penyediaan bahan baku industri dilakukan melalui perbaikan pembibitan dan penanaman di lahan marginal khususnya lahan tergenang yang umumnya tidak produktif bagi kebanyakan tanaman pertanian. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh kedalaman genangan dan komposisi tanah-bagas sagu-arang sekam dalam media polibag terhadap tingkat kelangsungan hidup (SR) bibit pada 50 hari sesudah tanam; dan pengaruh tingkat bahaya banjir dan karakteristik tanah terhadap produktivitas pati sagu varietas Tana Luwu. Penelitian keberlangsungan hidup bibit dilakukan di Desa Pengkajoang, Kecamatan Malangke Barat, sedang pengaruh bahaya banjir dan karakteristik tanah dilakukan di Kecamatan Malangke Barat, Kecamatan Masamba dan Kecamatan Bone-bone, Kabupaten Luwu Utara pada April hingga Agustus 2023. Menggunakan rancangan faktorial dua faktor dengan rancangan lapangan Split plot design. Faktor pertama adalah kedalaman genangan air yang dialirkan di sisi polibag secara kontinu sebagai main plot, terdiri atas 3 taraf: 3, 6, dan 9 cm. Faktor kedua anak petak yaitu faktor media tanam terdiri atas 5 taraf: tanah saja; campuran bagas sagu dan tanah dengan perbandingan 1:2; campuran bagas sagu dan tanah 1:1; campuran arang sekam dan tanah 1:2; dan campuran arang sekam dan 1:1 masing-masing berbasis volume. Bibit yang digunakan relatif kecil dengan berat antara 168-728 gram (setelah dipangkas daunnya, menyisakan pelepah 60 cm). Hasil penelitian menunjukkan kedalaman genangan, dosis bagas dan dosis arang sekam berpengaruh nyata terhadap tingkat kelangsungan hidup bibit sagu. Tingkat bahaya banjir tidak berpengaruh nyata terhadap produktivitas pati; sedang kandungan bahan organik tanah berpengaruh sangat nyata. Implikasi temuan ini pemanfaatan bagas sagu yang selama ini menjadi limbah dan arang sekam dapat direkomendasikan untuk pembibitan sagu. Tingkat bahaya banjir seyogyanya tidak dijadikan kendala dalam pengembangan pertanaman sagu; bahan organik dapat diandalkan andalan untuk meningkatkan produktivitas pati sagu Tana Luwu.

Kata kunci: genangan, bahaya banjir, bagas, sekam bakar, sagu Tana Luwu.