STRATEGI PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR HASIL PRODUKSI PERTANIAN KAWASAN AGROPOLITAN BELAJEN KABUPATEN ENREKANG = INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT STRATEGY FOR AGRICULTURAL PRODUCTION IN THE BELAJEN AGROPOLITAN AREA, ENREKANG DISTRICT

Agropolitan adalah kota pertanian yang tumbuh dan berkembang karena berjalannya sistem dan usaha agribisnis yang mampu melayani, mendorong, dan menarik kegiatan pembangunan pertanian di wilayah sekitarnya. Penerapan konsep Agropolitan di Kabupaten Enrekang secara tidak sengaja telah mendukung dan menunjang kegiatan pertanian. Akan tetapi dengan segala potensi pertanian yang dimiliki belum mampu menyembangkan daerahnya secara maksimal. Tujuan Penelitian ini untuk menentukan strategi pengembangan infrastruktur hasil produksi pertanian Kawasan Agropolitan Kabupaten Enrekang. Waktu dan Lokasi penelitian yaitu sampai tahun 2024 di Kawasan Agropolitan. Data yang digunakan yaitu data sekunder (hasil produksi, luas lahan dan teori terkait) dan data primer (moda transportasi, kabupaten tujuan distribusi, waktu tempuh, kondisi jaringan jalan dan prasarana penunjang di STA). Pengumpulan data sekunder melalui studi literatur dan data primer melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis yaitu Analisis deskriftif kualitatif dan kuantitatif, Analisis LQ dan DLQ, Analisis produktivitas, Analisis Lokasi serta Analisis sintesa literatur. Hasil penelitian yaitu berdasarkan hasil analisis LQ dan DLQ serta Produktivitas terdapat empat komoditi unggulan yaitu Bawang merah, Cabai, Kubis dan Tomat. Analisis sarana yaitu terdapat tiga jenis moda trasportasi yaitu pick up, truk roda empat dan truck roda enam. terdapat 10 kabupaten tujuan distribusi dan terdapat 5 alur distibusi. Sedangkan analisis prasarana, jaringan jalan (jalan usaha tani, jalan antar kelurahan, jalan antar kecamatan dan jalan lingkar), prasarana pendukung di Sub Terminal Agribisnis (Gedung grosir, gedung penyimpanan dan pendingin, Tps 3R, Balai BP3K dan Kantor pengelolah pertanian). Berdasarkan hasil analisis SWOT didapatkan Strategi yang diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan yang ditemukan yaitu: Meningkatkan jumlah produksi melalui inovasi teknologi, Penyediaan moda tasportasi khusunya pada simpul-simpul sentra produksi agar memudahkan mobilitas ke STA Sumillan, Penentuan prioritas penanganan jaringan jalan lokal/kabupaten (Jalan usaha tani, Jalan Lingkar, jalan antar kelurahan), Mengoptimalkan penggunaan Prasarana di STA Sumillan agar hasil produksi petani dapat meningkatkan nilai tambah seperti pengoptimalan fungsi gudang penympanan dan pendinginan dan Gedung grosir sebagai tempat bongkar muat komoditas unggulan.