Tandiarrang, Gloria Riesty (2024) Gambaran Audiogram Pasien Otitis Media Supuratif Kronik di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Tahun 2023-2024. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
C011211007_skripsi_27-12-2024 bab1-2.pdf
Download (383kB)
C011211007_skripsi_27-12-2024 cover1.jpg
Download (175kB) | Preview
C011211007_skripsi_27-12-2024 dp.pdf
Download (1MB)
C011211007_skripsi_27-12-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 4 December 2026.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Latar belakang. Otitis media supuratif kronik (OMSK) adalah peradangan mukosa telinga bagian tengah yang berlangsung lebih dari 2 bulan. Peradangan ini ditandai adanya perforasi membran timpani dengan/tanpa otorrhea persisten, yaitu sekret yang keluar dari telinga secara terus menerus ataupun hilang timbul. Sekitar 65-330 juta orang menderita Otitis Media Supuratif Kronik di seluruh dunia, dan di Indonesia sendiri angka kejadiannya mencapai 3,8%. Otitis media supuratif kronik merupakan salah satu penyebab umum terjadinya gangguan pendengaran. Pemeriksaan audiometri merupakan salah satu pemeriksaan pada telinga yang digunakan untuk menilai jenis gangguan pendengaran dan derajat ketulian. Pada pasien OMSK umumnya mengalami gangguan pendengaran berupa tuli konduktif.
Tujuan. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran audiogram pada pasien otitis media supuratif kronik di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Wahidin Sudirohusodo periode Januari 2023- Maret 2024.
Metode. Penelitian ini menggunakan penelitian observasional deskriptif dengan desain penelitian cross sectional dari data sekunder rekam medis.
Hasil. Dari 104 rekam medis pasien Otitis Media Supuratif Kronik di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Januari 2023-Maret 2024 tersaring menjadi 43 pasien atau 86 telinga yang menjalani pemeriksaan audiometri nada murni. Sebanyak 38 telinga normal dan 48 telinga lainnya mengalami gangguan pendengaran, jenis ketulian yang dialami adalah tuli konduktif (77,1%) dan tuli campuran (22,9%). Serta derajat ketulian yang dialami adalah tuli derajat sedang (37,5%), diikuti derajat ringan (35,4%).
Kesimpulan. Penelitian ini menunjukkan bahwa pasien OMSK paling banyak mengalami tuli konduktif (77,1%), dengan derajat ketulian paling banyak adalah derajat sedang (37,5%).
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Ilmu Kedokteran |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 12 Jan 2025 13:23 |
Last Modified: | 12 Jan 2025 13:23 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/41417 |