KERAGAMAN FASAD RUMAH TOKO DI KAWASAN PECINAN KOTA MAKASSAR= TYPOLOGY OF SHOPHOUSES FACES IN THE Chinatown AREA OF MAKASSAR CITY

REZKY NUGRAHA LOANARDO. Keragaman Fasad Rumah Toko di Kawasan Pecinan Kota Makassar, dibimbing oleh Afifah Harisah, ST.MT.,Ph.D dan Ir. Abdul Mufti Radja, ST., MT., PhD.

Daerah penelitian terletak di Kawasan Pecinan Kota Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan komponen penyusun fasad rumah toko di Kawasan Pecinan Kota Makassar dan mengetahui Keragaman Fasad Arsitektur Rumah Toko di Pecinan Makassar berdasarkan Chinatown Heritage Panel. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah pengambilan data lapangan berupa observasi lokasi, wawancara, dan dokumentasi serta studi literatur. Dari data tersebut dilakukan pengelompokkan kemudian dianalisis melalui cara reduksi data, penyajian data, penarikan dan verifikasi kesimpulan. Hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa komponen penyusun fasad yang paling umum ditemukan pada rumah toko daerah penelitian ialah Pintu (akordion, lipat, dan double door), Jendela (berpanel kayu, berpanel kayu disusun berderet, dan jendela kaca nako), Atap Pelana (bermaterial seng dan ubin), Railling, dan Tanda. Terdapat 5 jenis tipologi bangunan ruko yang terdapat di daerah penelitian yaitu: Rumah Deret Tipe Belanda, Ruko model Cina Selatan, Ruko model awal, rumah toko model transisi awal, dan Ruko model Art-Deco. Pengaruh Belanda dan imigran dari Cina Selatan sangat memengaruhi pertumbuhan Kawasan Pecinan Makassar, mulai dari penggunaan jendela dengan bukaan lebar (diadopsi dari rumah deret di wilayah Eropa), penggunaan struktur kayu dan tanda pada bangunan (budaya masyarakat Tionghoa), serta penggunaan pilaster doric (mirip dengan yang digunakan di Colosseum, Roma). Terdapat perbedaan dari ruko di Singapura dan Malaysia: minimnya jalan setapak kaki 5, beberapa ruko seperti ruko tipe awal di Singapura dan Malaysia cenderung terbuka dan menggunakan pintu bukaan lebar tidak diterapkan di kawasan Pecinan Makassar, pada dutchstyle rowhouses pintu utama justru menggunakan pintu dengan bukaan lebar, tidak seperti di Singapura dan Malaysia yang menggunakan pintu kayu 1 daun.