EKSPLORASI CENDAWAN RIZOSFER PADI AROMATIK LOKAL KABUPATEN LUWU UTARA SEBAGAI AGENS PENGENDALI HAYATI TIGA HAPLOTIPE PYRICULARIA ORYZAE


Minarseh, Lilis (2023) EKSPLORASI CENDAWAN RIZOSFER PADI AROMATIK LOKAL KABUPATEN LUWU UTARA SEBAGAI AGENS PENGENDALI HAYATI TIGA HAPLOTIPE PYRICULARIA ORYZAE. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of G022211003_tesis_03-02-2023 COVER1.jpg]
Preview
Image
G022211003_tesis_03-02-2023 COVER1.jpg

Download (283kB) | Preview
[thumbnail of G022211003_tesis_03-02-2023 BAB 1-2.pdf] Text
G022211003_tesis_03-02-2023 BAB 1-2.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of G022211003_tesis_03-02-2023 DP.pdf] Text
G022211003_tesis_03-02-2023 DP.pdf

Download (350kB)
[thumbnail of G022211003_tesis_03-02-2023.pdf] Text
G022211003_tesis_03-02-2023.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract (Abstrak)

Lilis Minarseh. Eksplorasi Cendawan Rizosfer Padi Aromatik Lokal Kabupaten Luwu Utara Sebagai Agens Pengendali Hayati Tiga Haplotipe Pyricularia oryzae (dibimbing oleh Tutik Kuswinanti dan Andi Nasruddin).

Penyakit blas (Pyricularia oryzae) merupakan penyakit utama yang menyebabkan kehilangan hasil yang besar pada pertanaman padi di dunia. Pengendalian penyakit menggunakan varietas tahan kurang efektif karena tingginya variasi genetik pada populasi P. oryzae di lapangan, serta penggunaan fungisida sintetik berdampak negatif terhadap keanekaragaman agen hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi cendawan pada rizosfer padi organik di Kabupaten Luwu Utara yang bisa dimanfaatkan sebagai agens pengendali hayati terhadap tiga haplotipe P. oryzae. Isolasi cendawan rizosfer menggunakan metode pengenceran berseri dan metode cawan sebar. Identifikasi cendawan didasarkan pada karakter mikroskopis dan makroskopis. Uji genotipe 15 isolat Pyricularia oryzae menggunakan marka berbasis gen terkait sifat vilurensi yaitu Erg2 (1.440 bp), Pwl2 (900 bp) dan Cut1 (1.730bp). Pita DNA hasil amplifikasi yang muncul diskor dengan nilai 1 (ada) dan 0 (tidak ada). Pengujian isolat penghasil selulase menggunakan media Czapek Dox Yeast Agar (CDYA) yang ditambahkan dengan carboxymethyl cellulose (CMC) sedangkan untuk uji kitinase, media CDYA ditambahkan koloidal kitin. Dari 15 isolat P. oryzae asal Kabupaten Maros diperoleh 5 haplotipe, yaitu A–000 dan F–110 (masing-masing 4 isolat), C–011 sebanyak 3 isolat, D–111 dan G–100 sebanyak masing-masing 2 isolat. Dari total 12 isolat cendawan rhizosfer yang diisolasi, terdapat 6 isolat cendawan antagonis yang potensil menghambat pertumbuhan P. oryzae haplotipe C–011, D–111 dan F–110. Isolat Trichoderma sp. memiliki persentase penghambatan yang terbesar yaitu 72%–90% disusul oleh Penicillium sp. 1 dengan persentase daya hambat 62%–82%. Penicillium sp.2 memiliki nilai hydrolysis capacity (HC) enzim tertinggi sebesar 1.70 mm untuk selulase dan 1.19 mm untuk kitinase, disusul oleh Paecilomyces sp. HC index sebesar 1.52 mm untuk selulase dan 1.12 mm untuk kitinase.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Pertanian > Ilmu Hama dan Peny. Tumbuhan
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 09 Jan 2025 07:27
Last Modified: 09 Jan 2025 07:27
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/41146

Actions (login required)

View Item
View Item