Taqwa, Muh. (2024) PETA SEBARAN DAERAH PENANGKAPAN GURITA (Octopus cyanea) DI KAWASAN GEOPARK MAROS-PANGKEP SULAWESI SELATAN. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
L021191058_skripsi_29-07-2024 bab I-II.pdf
Download (2MB)
L021191058_skripsi_29-07-2024 cover1.jpg
Download (354kB) | Preview
L021191058_skripsi_29-07-2024 dapus.pdf
Download (846kB)
L021191058_skripsi_29-07-2024.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Latar belakang. Gurita merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang memiliki nilai ekonomis penting. Kajian mengenai gurita khususnya di Kawasan Geopark Maros-Pangkep masih belum ditemukan, maka perlu dilakukan penelitian mengenai peta sabaran daerah penangkapan gurita, keragaman jenis alat tangkap serta efektifitas hasil tangkapan sebagai langkah awal untuk mengumpulkan data tentang gurita (Octopus cyanea) di Kawasan Geopark Maros Pangkep. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan titik daerah penangkapan gurita (Octopus cyanea), menginventarisir alat tangkap dan estimasi jumlah hasil tangkapan yang ada di kawasan Geopark Maros-Pangkep. Metode. Pengambilan data dalam penelitian ini dimulai dari penentuan posisi plot pengambilan sampel dilakukan dengan mengamati GNSS (Global Navigation Satellite System) genggam yang dipadukan dengan jarak dan pengukuran sudut. Koordinat stasiun awal yang telah dimasukkan ke dalam GNSS dilacak kembali di lapangan dengan memanfaatkan fungsi navigasi. Fungsi pelacakan diaktifkan terus menerus selama survei sehingga seluruh pergerakan personel dari dan di lokasi pengambilan sampel dapat terdata secara terus menerus Hasil. Sebaran daerah penangkapan gurita pada penelitian ini memperoleh hasil 27 titik koordinat lokasi penangkapan (fishing ground) gurita. Pada Pulau Kapoposang terdapat 15 titik dimana jarak dari lokasi awal ke lokasi daerah penangkapan terjauh yaitu 3.424 m dan lokasi daerah penangkapan terdekat berjarak 309 m dari pulau. Pada setiap titik koordinat lokasi penangkapan di Pulau Kapoposang memperoleh 1-2 ekor gurita. Pada Pulau Sarappo Lompo terdapat 12 titik, jarak terjauh yaitu 9029 m dan lokasi daerah penangkapan terdekat adalah 617 m. Hasil tangkapan pada pulau Sarappo Lompo memperoleh hasil yang sangat minim yaitu 3 titik koordinat lokasi penangkapan yang memperoleh 4 ekor gurita Kesimpulan. Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah daerah penangkapan dengan hasil tangkapan dominan yaitu pada Pulau Kapoposang dengan 15 titik penangkapan dengan hasil tangkapan 20 ekor dibandingkan dengan Pulau Sarappo Lompo dengan 12 titik penangkapan dengan hasil tangkapan 4 ekor gurita. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kondisi musim, keterampilan dan pengalaman nelayan gurita dalam menggunakan alat tangkap, kondisi lingkungan sebagai habitat dan penyedia makanan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Peta sebaran, Gurita, Geopark Maros-Pangkep, Kapoposang, Sarappo Lompo |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Andi Milu |
Date Deposited: | 09 Jan 2025 01:48 |
Last Modified: | 09 Jan 2025 01:48 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/41063 |