ANALISIS RISIKO KECELAKAAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN PADA RUTE PENDEK = ACCIDENT RISK ANALYSIS OF CROSSING TRANSPORT ON SHORT ROUTE

ANDY HERIAWAN. Analisis Resiko Kecelakaan Angkutan Penyebrangan Pada Rute Pendek (dibimbing oleh Andi Sitti Chairunnisa Mappangara dan Suandar Baso).
Kapal feri merupakan salah satu alat transportasi yang sering digunakan untuk menghubungkan antar pulau di Indonesia. Berdasarkan hasil investigasi kecelakaan pada tahun 2022 dan 2023, Buku Statistik Investigasi Kecelakaan Transportasi KNKT dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Sepanjang tahun 2022 hingga 2023, setidaknya telah terjadi 10 kecelakaan kapal penyeberangan, antara lain jenis kecelakaan terbakar, tenggelam, tabrakan, tenggelam, dan lain-lain. Jika dilihat dari data tersebut, sebagian besar kapal beroperasi pada jalur pendek, salah satu jalur yang sering digunakan adalah jalur pendek antar pulau. Penyeberangan Bajoe-Kolaka merupakan salah satu jalur perjalanan jarak pendek antar Pulau Sulawesi. Analisis risiko kecelakaan kapal penyeberangan pada rute pendek sangat penting dilakukan guna mengidentifikasi potensi bahaya dan kerentanan yang mungkin terjadi selama perjalanan kapal. Teknik PHA (Preliminary Hazard Analysis) merupakan salah satu metode analisis induktif sederhana yang bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan situasi serta kejadian yang berpotensi membahayakan yang dapat menyebabkan kerusakan pada suatu fasilitas atau sistem. Berdasarkan hasil penelitian, faktor yang mempengaruhi risiko keselamatan penyeberangan rute pendek sebagian besar adalah pengguna dan kondisi kapal. Dalam hal ini manusia (anak buah kapal) dapat menyebabkan kecerobohan dalam menjalankan kapal, kurangnya kemampuan awak kapal dalam menguasai permasalahan operasional, dan secara sadar awak kapal memuat kapal secara berlebihan. Dan untuk kondisi kapal, hal yang mempengaruhi adalah kondisi teknis dan pemeliharaan kapal, kesesuaian kapal dengan standar keselamatan, umur kapal, kapasitas dan kestabilan kapal, mutu dan ketersediaan kapal, lingkungan hidup. dan faktor cuaca, serta kepatuhan terhadap SOP yang ada. Mitigasi yang tepat juga disampaikan untuk mengatasi risiko yang secara garis besar antara lain menjalankan SOP dengan rutin dan benar seperti edukasi para penumpang terhadap larangan-larangan, memastikan setiap papan peringatan tetap terlihat, mengendalikan jumlah penumpang dan kendaraan sesuai batas maksimum, menjalankan SOP K3 bagi kru kapal, Manajemen kapal dan kru memastikan pemeliharaan setiap sistem permesinan, kelistrikan, dan navigasi, Manajemen kapal melakukan rangkaian perawatan tahunan seperti kapal naik dok

Keywords : Kapal Feri, PHA, Mitigasi Risiko