Korelasi Tutupan Mangrove dengan Produktivitas Tambak pada Sistem Silvofishery di Wilayah Pesisir Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan = Correlation of Mangrove Cover with Pond Productivity in Silvofishery Systems in the Coastal Area of Bone Regency, South Sulawesi

Semakin menyusutnya tutupan hutan mangrove dan potensi ancaman terhadap tegakan mangrove yang ada, maka salah satu solusi yang diusulkan untuk melestarikan ekosistem mangrove dan mempertahankan hasil budidaya adalah penerapan sistem silvofishery. Kecamatan Cenrana merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bone yang memiliki produksi komoditas di tambak yang cukup tinggi, terutama di Desa Pallime dan Pusungnge. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pengelolaan tambak, perbedaaan produktivitas komoditas di tambak silvofishery dan non-silvofishery dan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pada tambak silvofishery dan tambak non-silvofishery di Desa Pallime dan Desa Pusungnge, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Sampel berjumlah 60 yang terdiri dari 30 petani tambak silvofishery dan 30 petani tambak non-silvofishery. Hasil yang diperoleh pengelolaan tambak rata-rata menggunakan sistem tambak semi intensif ada 55 tambak baik itu pada tambak silvofishery maupun non-silvofishery dan ada 5 tambak yang masih menggunakan sistem tambak ekstensif (tradisional). Rata-rata produktivitas paling tinggi terdapat pada sistem silvofishery yaitu pada komoditas rumput laut (8.670 kg/ha/tahun), bandeng (831 kg/ha/tahun) dan udang (107 kg/ha/tahun), sedangkan pada tambak non-silvofishery hanya kepiting (333 kg/ha/tahun) dan ikan mujair (273 kg/ha/tahun). Berdasarkan hasil analisis korelasi, pengaruh tutupan mangrove, salinitas dan jarak tambak ke laut terhadap produktivitas komoditas tambak bervariasi. Hal ini tergantung pada kesukaan tempat tumbuh dari komoditas yang dibudidayakan seperti kepiting dan rumput laut cenderung lebih suka di lokasi yang memiliki salinitas tinggi, bandeng, ikan mujair cenderung lebih suka di lokasi yang tertutup mangrove dan udang lebih suka jika tambak dekat dengan laut.

Keywords : Tutupan Mangrove, Silvofishery, Produktivitas, Komoditas Tambak