STUDI KONDISI PADANG LAMUN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KUALITAS PERAIRAN DI PULAU PANNIKIANG KABUPATEN BARRU

Lamun merupakan salah satu tumbuhan berbunga yang bisa hidup dengan cara membenamkan diri di dalam perairan. Ekosistem padang lamun menjadi salah satu ekosistem yang keberadaannya sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya. Lamun menjadi salah satu ekosistem di perairan yang cukup rentan terhadap perubahan yang terjadi, seperti perubahan kondisi perairan sehingga mudah mengalami kerusakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi padang lamun serta parameter lingkungan apa saja yang memengaruhi kondisi padang lamun di Perairan Pulau Pannikiang, Barru. Penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling menggunakan plot kuadran 50 cm x 50 cm untuk pengambilan sampel lamun. Parameter perairan yang diukur yaitu kekeruhan, suhu, salinitas, nitrat, fosfat, pH dan pengambilan sampel substrat. Hasil penelitian diperoleh sebanyak 4 jenis lamun, yakni Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, dan Syringodium isoetifolium. Jenis Thalassia hemprichii mendominasi Stasiun 1 dan 2 dengan nilai kerapatan 215 ind/m2 dan 100 ind/m2, sedangkan jenis Enhalus acoroides mendominasi pada Stasiun 3 dengan nilai kerapatan 56 ind/m2. Untuk melihat hubungan antara kondisi padang lamun (kerapatan dan tutupan) dengan parameter lingkungan dilakukan menggunakan uji korelasi pearson, dan setelah dilakukan analisis diperoleh bahwa kekeruhan dan nitrat yang terkandung dalam perairan memengaruhi kondisi lamun di Pulau Pannikiang.