OPTIMASI KUALITAS PRODUKSI MESIN PEMIPIL JAGUNG NON DAUN AKIBAT PERUBAHAN DESAIN MATA PEMIPIL = Optimization of Production Quality of Non-Leaf Corn Sheller Machine Due to Changes in Sheller Eye Design

RHEZA FAJAR ADIPUTRA MADINA. Optimasi Kualitas Produksi Mesin Pemipil Jagung Non Daun Akibat Perubahan Desain Mata Pemipil. (dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. H. Ilyas Renreng,M.T).
Pada saat ini para petani jagung mengalami kesulitan untuk melakukan pengolahan pasca panen, terutama pada saat proses pemipilan jagung, yang dimana, para petani mengeluhkan banyaknya modal yang harus dikeluarkan untuk melakukan proses pemipilan, mulai dari harus menyewa jasa pembuka kulit jagung terlebih dahulu yang harga jasanya itu relatif tergantung dari lokasi kebun, cuaca, dan banyaknya jagung tersebut. Selain itu, mesin pemipil jagung berstatus dipersewakan juga kebanyakan menghasilkan pipilan jagung yang kurang maksimal, seperti kotornya hasil pipilan jagung karena tercampurnya sisa-sisa potongan tongkol jagung, tidak bisa mengupas kulit secara otomatis, dan rata-rata hasil pipilan menghasilkan sekitar 25% biji jagung yang terpecah, sehingga harga jual jagung berbeda dari jagung yang tidak terpecah. Adapun tujuan penelitian yaitu untuk memodifikasi mesin pemipil jagung yang efisien serta mengetahui efisiensi dari mesin pemipil jagung yang telah dimodifikasi. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan pengujian perbandingan efisiensi produksi mesin dan perbandingan dari segi ekonomis. Pengujian dilakukan dengan percobaan pada mesin original, dimana mesin ini masih memakai mata pemipil bawaannya yang belum dimodifikasi dan mesin pemipil jagung yang telah dimodifikasi mata pemipilnya dan memipil jagung yang belum dikupas kulitnya. Adapun percobaan dilakukan sebanyak 6 kali percobaan (3 kali mesin original, 3 kali mesin yang telah dimodifikasi) di setiap percobaan memakai kecepatan mesin yang berbeda-beda diangka 1000 RPM, 1500 RPM, dan 2000 RPM dengan memakai mesin penggerak diesel 8 Pk. Dari hasil pengujian tersebut, didapatkan hasil yaitu mesin pemipil jagung yang belum dimodifikasi hanya mendapatkan rata-rata efisiensi sebesar 42%, dengan efisiensi tertingginya di kecepatan 2000 RPM mendapatkan 53%, dan mesin ini tidak bias melakukan pemipilan dengan jagung yang belum dikupas kulitnya sehingga pada saat mesin dalam beroperasi, mesin penggeraknya tiba-tiba berhenti beroperasi dikarenakan banyaknya kulit jagung yang tersangkut pada mata pemipil mesin yang belum dimodifikasi. Selanjutnya pengujian dilakukan pada mesin yang telah dimodifikasi mata pemipilnya, mendapatkan hasil rata-rata efisiensi sebesar 74% dengan efisiensi tertingginya di kecepatan 2000 RPM mendapatkan 76%, dan mesin ini sudah bisa melakukan pemipilan jagung yang sudah otomatis terkupas kulit didalam mesin tersebut. Sehingga para petani dapat lebih hemat biaya operasional untuk mengolah jagung pasca panen. Dari segi hasil produksi, yang dimana, mesin pemipil jagung yang belum dimodifikasi mata pemipilnya, hanya bias memproduksi dalam satu kali operasional (8 Jam) sebesar 2,24 ton dengan memakai kecepatan mesin di angka 2000 RPM, sedangkan untuk mesin pemipil jagung yang telah dimodifikasi mata pemipilnya, bisa memproduksi sebesar 3,59 Ton per satu kali operasional dengan memakai kecepatan yang sama diangka 2000 RPM.

Keywords : Mesin Pemipil Jagung, Efisiensi Produksi Mesin, Jagung