Payungallo, Mega Shine (2024) Manajemen Risiko Keselamatan Konstruksi Berbasis WBS pada Proyek Gedung Bertingkat Tinggi dengan Sistem Kontrak Terintegrasi Rancang Bangun = WBS-Based Construction Safety Risk Management in High-Rise Building Projects Using a Design-Build Contract System. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/40879/1.hassmallThumbnailVersion/D012222026_tesis_09-09-2024%20cover1.jpg)

D012222026_tesis_09-09-2024 cover1.jpg
Download (288kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
D012222026_tesis_09-09-2024 bab 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (2MB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
D012222026_tesis_09-09-2024 dp(FILEminimizer).pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
D012222026_tesis_09-09-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 18 December 2026.
Download (6MB)
Abstract (Abstrak)
Pembangunan infrastruktur gedung bertingkat tinggi kerap diidentikkan dengan perkembangan ekonomi dan modernitas suatu negara. Sistem kontrak terintegrasi rancang bangun merupakan salah satu pilihan dalam melaksanakan pembangunan gedung bertingkat tinggi karena penyedianya memiliki satu kesatuan tanggung jawab perancangan dan pelaksanaan konstruksi. Namun dalam implementasinya terdapat banyak risiko keselamatan konstruksi baik pada tahap perancangan maupun tahap pelaksanaan, sehingga diperlukan suatu model penanganan agar penyedia jasa pekerjaan design-build mampu memitigasi dan meminimalisir kerugian pada pelaksanaan proyek.
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan suatu model penanganan dengan mengetahui penyebab terjadinya suatu risiko melalui pendefinisian pekerjaan menggunakan WBS (identifikasi risiko) yang kemudian akan diranking tingkat risikonya (analisis risiko) menggunakan deskriptif kuantitatif dan metode fuzzy logic. Penelitian ini diakhiri dengan memberikan penanganan terhadap risiko-risiko potensial (respon risiko).
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pekerjaan yang paling beresiko pada tahap perancangan adalah pekerjaan pengembangan desain (DED) dan pekerjaan yang paling beresiko pada tahap pelaksanaan adalah pekerjaan pondasi, pekerjaan basement dan pekerjaan struktur atas. Diperoleh juga bahwa seluruh risiko keselamatan konstruksi pada tahap perancangan berada di kategori risiko sedang dan pada tahap pelaksanaan terdapat 34 risiko besar, 136 risiko sedang, dan 112 risiko kecil. Risiko-risiko besar pada tahap pelaksanaan didominasi oleh 26% dari pekerjaan basement, 26% dari pekerjaan struktur atas, 18% dari pekerjaan MEP, 15% dari pekerjaan pondasi, 9% dari pekerjaan struktur atap, dan 6% dari pekerjaan finishing. Selanjutnya, diperoleh bahwa pengendalian yang paling dominan pada tahap perancangan dan tahap pelaksanaan adalah pengendalian administratif dengan persentase 100%.
Keywords : konstruksi, manajemen risiko keselamatan konstruksi, wbs, gedung bertingkat tinggi, rancang bangun
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Construction, safety risk management, wbs, high-rise building, designbuild. |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 06 Jan 2025 05:23 |
Last Modified: | 06 Jan 2025 05:23 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/40879 |