Efektivitas Kinerja Lembaga Ekonomi Masyarakat Sejarah dalam Mensejahterakan Petani (Studi Kasus: Lembaga Ekonomi Masyarakat Sejarah Horodopi, Sulawesi Tenggara)

Kelembagaan petani merupakan media yang memiliki peranan penting dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan pertanian di Indonesia terurama pada tingkat kesejahteraan petani. Salah satu kendala dalam peningkatan kesejahteraan di pedesaan adalah kelembagaan yang tidak efektif. Penelitian ini bertujuan 1) mendeskripsikan pelaksanaan fungsi Lembaga Ekonomi Masyarakat sejahtera horodopi dan 2) menganalisis efektivitas kinerja lembaga ekonomi masyarakat dalam mensejahterakan petani. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan deskriptif kualitatif yang dilakukan di LEM sejahtera horodopi, Desa Horodopi, Kecamatan Benua, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa 1). Pelaksanaan fungsi LEM sejahtera horodopi berjalan dengan baik. LEM mampu melaksanakan semua fungsinya sebagai unit keuangan mikro (permodalan petani). unit penyedia saran dan prasanan produksi pertania, unit usahatani (pengontrolan, pengevalusian usaha tani sesuai dengan SOP), unit pengolahan (kemitraan, pengembangan SDM, pengembangan dan kemandirian lembaga), unit pemasaran (pemasaran hasil usahatani anggota) di tingkat desa dalam mendorong tujuan dari LEM sejahtera horodopi yakni masyarakat yang sejahtera adil dan makmur. 2). Menganalisis efektivitas kinerja lembaga ekonomi masyarakat dalam mensejahterakan petani melalui beberapa indikator dalam mengukur tingkat kesejahteraan yakni pendapatan, komsumsi keluarga, keadaan rumah, layanan kesehatan dan layanan pendidikan tergolong efektif dan berdampak positif pada kesejahteraan petani anggota setelah membandingkan tingkat kesejahteraan dari non anggota LEM sejahtera horodopi, dimana sebagian besar petani anggota LEM sejahtera horodopi memiliki pendapatan diatas atau sama dengan Rp. 2.000.000, makan 3 kali sehari, keadaan rumah yang layak untuk dihuni, layanan kesehatan langsung berobat ke puskesmas atau ke dokter setempat serta layanan pendidikan anak sudah dapat terpenuhi secara baik.