Wajedy, Muh. Farid (2024) Analisis Seismic Hazard Function (SHF) di Wilayah Sulawesi Bagian Tengah = Analysis Seismic Hazard Function (SHF) in the Central Part of Sulawesi Region. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
H042221002_tesis_04-04-2024 cover1.png
Download (161kB) | Preview
H042221002_tesis_04-04-2024 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (588kB)
H042221002_tesis_04-04-2024 dp(FILEminimizer).pdf
Download (673kB)
H042221002_tesis_04-04-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 10 December 2026.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Sulawesi berada di bagian tengah dari jalur triple junction Asia Tenggara sehingga mengakibatkan daerah ini sering terjadi gempabumi. Pemahaman mengenai tingkat bahaya gempabumi di wilayah ini sangatlah penting dalam mengurangi resiko gempabumi dan desain infrastruktur. Salah satu gempa besar yang terjadi pada awal abad 21 yaitu gempa pada tahun 2018 Mw 7.5 Palu-Donggala yang menyebabkan banyaknya bangunan vital rusak, liquifaksi serta tsunami lokal di daerah Palu dan Donggala. Riset ini bertujuan mengetahui kondisi seismotektonik dan tingkat bahaya gempabumi di lokasi penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa daerah yang memiliki a-value dan b-value tinggi ialah Kabupaten Morowali, Tojo Una-una dan sebagian wilayah Banggai yang mengindikasikan pelepasan energi terus menerus terjadi dalam bentuk gempabumi yang bermagnitudo kecil, sehingga kecil kemungkinan terjadinya gempabumi bermagnitudo besar. Wilayah dengan a-value dan b-value rendah ialah Kabupaten Sigi, Parigi, Donggala, Poso, Pasangkayu, Mamuju Tengah, Morowali Utara, Luwu Utara, Luwu Timur, Kota Palu, sebagian wilayah dari Banggai dan Banggai Kepulauan. A-value dan b-value rendah pada daerah ini mengindikasikan adanya proses akumulasi stress sehingga besar kemungkinan daerah tersebut mengalami gempabumi bermagnitudo besar.
Pada analisis PGA, Kabupaten Parigi, Donggala, Sigi, Poso, Pasangkayu, Luwu Utara, Morowali Utara, Kota Palu, sebagian wilayah Banggai, Banggai Kepulauan dan Tojo Una-una memiliki nilai PGA tinggi. Hal ini disebabkan daerah tersebut berada pada wilayah yang memiliki Vs30 rendah dan juga terdapat sesar aktif seperti Sesar Palu-Koro, Matano, Parigi, Poso, Balantak dan Batui yang sering menimbulkan gempabumi dengan magnitudo yang relatif tinggi. Sedangkan daerah memiliki nilai PGA rendah ialah Kabupaten, Morowali, Luwu Timur, Mamuju, Mamuju Tengah dan Mamasa. Daerah ini memiliki sesar aktif seperti Sesar Matano dan Mamuju. Walaupun memiliki beberapa sesar aktif namun daerah ini hanya mengalami deretan gempabumi dengan magnitudo yang kecil hingga sedang.
Penelitian ini menunjukan wilayah yang memiliki tingkat bahaya gempabumi tinggi ialah klaster 5 yang meliputi daerah Kabupaten Parigi dan Donggala. Klaster 5 memiliki bahaya gempabumi tinggi disebabkan daerah ini berada di sekitar Sesar Palu - Koro yang dapat memicu terjadinya gempa bumi dengan frekuensi yang tinggi dan memiliki magnitudo yang besar. Sedangkan wilayah yang dengan bahaya gempabumi rendah ialah klaster 2 yang meliputi daerah Morowali. Klaster 2 berada di salah satu segmen Sesar Matano yang memiliki struktur homogen sehingga frekuensi terjadinya gempabumi dengan magnitudo tinggi daerah ini sangat rendah.
Keywords : Sulawesi; Gempabumi; Seismic Hazard.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sulawesi; Earthquake; Seismic Hazard. |
Subjects: | Q Science > QC Physics |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Matematika dan Ilmu Peng. Alam > Geofisika |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 20 Dec 2024 07:36 |
Last Modified: | 20 Dec 2024 07:36 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/40515 |