PENGARUH BERBAGAI DOSIS SARGGASUM YANG DI EKSTRAK MENGGUNAKAN METODE MASERASI TERHADAP MOLTING DAN PERTUMBUHAN BENIH RAJUNGAN (Portunus pelagicus)


Damayanti, Sasmita Nurul (2024) PENGARUH BERBAGAI DOSIS SARGGASUM YANG DI EKSTRAK MENGGUNAKAN METODE MASERASI TERHADAP MOLTING DAN PERTUMBUHAN BENIH RAJUNGAN (Portunus pelagicus). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
L031201066_skripsi_30-07-2024 cover1.jpg

Download (309kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
L031201066_skripsi_30-07-2024 bab I-II.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
L031201066_skripsi_30-07-2024 dapus.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
L031201066_skripsi_30-07-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2026.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

SASMITA NURUL DAMAYANTI Pengaruh berbagai dosis sarggasum yang di ekstrak mengunakan metode maserasi terhadap molting dan pertumbuhan benih rajungan (Portunus pelagicus) (dibimbing oleh Yushinta Fujaya dan Muhammad Aswad).

Latar belakang. Rajungan Portunus pelagicus merupakan komoditi perikanaan yang berpotensi untuk menjadi komoditas ekspor non migas. Namun, rajungan mengalami penururnan produksi disebabkan eksploitasi berlebihan terhadap kepiting. akibat kematian yang tinggi, gagal molting, pertumbuhan yang lambat, dan kanibalisme. Tujuan. Bertujuan untuk mengevaluasi dosis ektrak Sargassum pada molting dan pertumbuhan benih rajungan (Portunus pelagicus). Metode. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif terdiri atas 4 perlakuan (0 mg/1 kg pakan, 152 mg/1kg pakan, 304 mg/ 1 kg pakan, 456 mg/ 1 kg pakan) dan setiap perlakuan mempunyai 3 kali ulangan. Parameter pengamatan dan pengukuran adalah molting, pertumbuhan mutlak, pertumbuhan harian, pertumbuhan lebar karapas, sintasan, FCR, dan kualitas air selama 30 hari. Hasil. Waktu molting yang terjadi berbeda-beda sesuai dengan perlakuan. Untuk presentase molting tertinggi yaitu terjadi pada perlakuan B dengan persentase 41,0%. Pertumbuhan bobot mutlak tertinggi terjadi pada perlakuan B dengan bobot 191,1 mg. Pertumbuhan harian tertinggi terjadi pada perlakuan B dengan bobot 6,37 mg. Pertumbuhan lebar karapas tertinggi terjadi pada perlakuan B dengan lebar 5,53 mm. Sintasan tertinggi terjadi pada perlakuan B dan D 100%. Feed Conversion Ratio (FCR) terendah terjadi pada perlakuan B dengan berat 3,9 g. Kualitas air selama penelitian, suhu berkisar antara 26-31℃, salinitas berkisar antara 20-35 ppt, pH berkisar antara 7,9-8,0 dan oksigen terlarut berkisar antara 6,6-8,5 ppm. Kesimpulan. Dosis sarggasum yang terbaik pada pakan yang memiliki dampak pada molting, pertumbuhan, sintasan dan FCR adalah perlakuan B yakni dengan dosis 152 mg/kg.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: rajungan (portunus pelagicus);ekstrak sarggasum sp ;molting;
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Budidaya Perairan
Depositing User: S.I.P Zohrah Djohan
Date Deposited: 20 Dec 2024 07:05
Last Modified: 20 Dec 2024 07:05
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/40489

Actions (login required)

View Item
View Item