Faktor yang berhubungan dengan tingkat ketahanan klien Napza BNN Provinsi Sulawesi Selatan dan RSUD Sayang Rakyat


Hisan, Khaeratun (2024) Faktor yang berhubungan dengan tingkat ketahanan klien Napza BNN Provinsi Sulawesi Selatan dan RSUD Sayang Rakyat. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
K011201132_skripsi_05-07-2024 bab I-II.pdf

Download (770kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
K011201132_skripsi_05-07-2024 dapus.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full text] Text (Full text)
K011201132_skripsi_05-07-2024.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of Full text] Text (Full text)
K011201132_skripsi_05-07-2024.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. Pascarehabilitasi, 70-80% pengguna narkoba di Indonesia mengalami kekambuhan. Sebanyak 11 orang atau 32% mantan pengguna yang tingkat ketahanannya berada pada kategori rendah. Berdasarkan komponen-komponen ketahanan baik dari pengendalian diri, aspek spiritual dan keyakinan diri pada klien Napza BNNP Sulawesi Selatan dan Mayang Asa RSUD Sayang Rakyat menunjukkan hasil yang masih belum optimal. Ketahanan menjadi komponen penting yang memungkinkan seseorang untuk
bertahan dan beradaptasi dalam situasi yang sulit. Para mantan pecandu narkoba harus memiliki ketahanan untuk mencegah kekambuhan, bangkit dari kemerosotan yang disebabkan oleh penggunaan narkoba, dan membangun kembali kehidupan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor yang berhubungan dengan tingkat ketahanan klien Napza BNN Provinsi Sulawesi Selatan dan RSUD Sayang Rakyat. Metode. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan rancangan cross-sectional.
Populasi penelitian ini adalah klien Napza yang mendapatkan layanan rehabilitasi dari BNNP Sulawesi Selatan dan RSUD Sayang Rakyat. Besar sampel adalah 119 orang. Teknik sampling menggunakan teknik purposive sampling dan uji statistik menggunakan uji chi-square. Hasil. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan jenis zat yang digunakan (p-value = 0,031), self efficacy (p-value = 0,012), positive affect (p-value = 0,015), dan dukungan sosial (p-value = 0,017) dengan tingkat ketahanan klien Napza. Selain itu, tidak ada hubungan pekerjaan (p-value = 0,348) dan lama penggunaan zat (p-value = 0,090)
dengan tingkat ketahanan klien Napza. Kesimpulan. Walaupun tingkat ketahanan yang telah diteliti menunjukkan hasil yang baik, tetapi tantangan tersendiri yang akan dihadapi klien Napza adalah setelah keluar dari tempat layanan rehabilitasi. Maka dari itu, perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk menguji variabel lain yang berkaitan dengan faktor yang menentukan sejauh mana kemampuan individu dalam menyelesaikan masalah (Aspek I Can). Selain itu, untuk klien Napza sendiri harus mampu beradaptasi jikalau telah kembali menjalankan kehidupannya sehari-hari, utamanya dalam menghadapi diskriminasi maupun stigma negatif dari lingkungan sekitar.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Napza, Rehabilitasi, Ketahanan
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine
Divisions (Program Studi): Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat
Depositing User: Andi Milu
Date Deposited: 20 Dec 2024 06:51
Last Modified: 20 Dec 2024 06:51
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/40472

Actions (login required)

View Item
View Item