ANALISIS EKSPERIMENTAL PENGARUH INTENSITAS HUJAN DAN KEMIRINGAN LERENG TERHADAP LAJU EROSI TANAH

Pada kegiatan pertambangan, tidak akan terlepas dari keberadaan tanah disekitar area penambangan. Pada area penambangan biasanya terdapat banyak lereng-lereng yang tanahnya akan terbawa oleh air saat terjadi hujan. Oleh sebab itu penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kemiringan lereng dan intensitas hujan pada laju erosi tanah secara eksperimental. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh intensitas hujan terhadap laju erosi tanah, menganalisis pengaruh kemiringan lereng terhadap laju erosi tanah serta membandingkan laju erosi tanah hasil eksperimen dan hasil prediksi menggunakan metode USLE. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental melalui beberapa kegiatan pegujian guna mendapatkan data yang diinginkan. Alat utama yang digunakan pada penelitian adalah rainfall simulator serta alat-alat pendukung lainnya. Kegiatan pengujian yang dilakukan yaitu mengatur debit air hujan, mengatur kemiringan lereng, pengukuran kedalaman hujan, dan pengukuran tanah tererosi. Laju erosi tanah pada hasil pengujian dibandingan dengan laju erosi tanah prediksi metode USLE. Pengatur debit hujan pada alat rainfall simulator diatur pada 1,0 L/min; 1,5 L/min; 2,0 L/min, 2,5 L/min dan 3,0 L/min untuk mendapatkan intensitas hujan 30 mm/jam; 45 mm/jam; 60 mm/jam; 75 mm/jam dan 90 mm/jam. Kemiringan lereng yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 1,39%, 2,78%, 4,17%, 5,56%, dan 6,94%. Besar pengaruh intensitas hujan terhadap laju erosi hasil pengujian laboratorium setelah dilakukan uji regresi linear sederhana menggunakan software IDM SPSS Statistic yaitu sebesar 66,6%. Besar pengaruh kemiringan lereng terhadap laju erosi hasil pengujian laboratorium setelah dilakukan uji regresi linear sederhana menggunakan software IDM SPSS Statistic yaitu sebesar 28,6%. Perbandingan laju erosi hasil pengujian laboratorium dan prediksi metode USLE dapat disimpulkan bahwa laju erosi hasil pengujian laboratorium jauh lebih tinggi dibandingkan prediksi laju erosi dengan metode USLE.