Kuat Lentur Balok Beton Dengan Limbah Plastik High Density Polyethylene (HDPE) Sebagai Substitusi Agregat Halus

Penggunaan plastik pada beton merupakan solusi optimal untuk mencapai kelestarian lingkungan. Sebanyak 18.13% sampah di Indonesia terdiri dari sampah plastik dengan jenis plastik yang paling banyak diproduksi adalah jenis HDPE, sebesar 46% dari total produksi plastik. Plastik HDPE memiliki sifat yang padat dan daya tarik yang besar. Berdasarkan sifat tersebut, plastik HDPE berpotensi untuk dimanfaatkan pada balok beton sebagai substitusi pasir agar ditemukan kuat lentur balok yang lebih besar dalam menahan tegangan tekan dan tarik. Tujuan penelitian ini yaitu menemukan nilai kuat lentur dan nilai optimum kuat lentur, serta karakter pola keruntuhan balok beton limbah plastik HDPE sebagai substitusi dari berat agregat halus. Metode penelitian ini adalah eksperimental dengan kuat lentur balok beton berukuran penampang 15 cm x 15 cm dan panjang 65 cm. Sebanyak 24 balok yang disubstitusi plastik jenis HDPE berbentuk butiran halus pada variasi 0,00% (normal), 0,50%, 0,70%, dan 0,90% dari berat agregat halus dengan umur benda uji 14 dan 28 hari. Hasil Penelitian menunjukkan balok beton limbah plastik HDPE variasi 0,00%, 0,50%, 0,70%, dan 0,90% memiliki nilai kuat lentur berturut-turut sebesar 3,16 MPa, 3,35 MPa, 2,91 MPa, dan 2,97 MPa pada umur 14 hari serta 3,39 MPa, 3,95 MPa, 3,06 MPa dan 3,07 MPa pada umur 28 hari. Adapun nilai optimum kuat lentur balok beton limbah plastik HDPE diprediksi berada pada variasi 0,25% dengan nilai kuat lentur sebesar 4,77 MPa. Selain itu, Balok beton limbah plastik HDPE variasi 0,00%, 0,50%, 0,70%, dan 0,90% memiliki jenis pola keruntuhan lentur.