ANALISIS NILAI KERMA UDARA SETELAH MELEWATI FILTER DAN DOSIS SERAP PHANTOM DENGAN VARIASI TEGANGAN TABUNG SINAR X = ANALYSIS OF AIR KERMA VALUE AFTER PASSING THROUGH FILTER AND PHANTOM ABSORBED DOSE WITH VARIATION OF X-RAY TUBE VOLTAGE


Nurhidayanti. S, Nurhidayanti. S (2024) ANALISIS NILAI KERMA UDARA SETELAH MELEWATI FILTER DAN DOSIS SERAP PHANTOM DENGAN VARIASI TEGANGAN TABUNG SINAR X = ANALYSIS OF AIR KERMA VALUE AFTER PASSING THROUGH FILTER AND PHANTOM ABSORBED DOSE WITH VARIATION OF X-RAY TUBE VOLTAGE. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
H021191062_skripsi_11-09-2024 cover1.png

Download (269kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
H021191062_skripsi_11-09-2024 1-2(FILEminimizer).pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
H021191062_skripsi_11-09-2024 dp(FILEminimizer).pdf

Download (459kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
H021191062_skripsi_11-09-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 6 December 2026.

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. Salah satu peralatan yang memanfaatkan sinar X adalah pesawat radiografi umum. Keluaran radiasi sinar X dapat diukur dengan beberapa indikator, seperti kerma udara dan dosis serap. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kerma udara pada berbagai variasi tegangan dan ketebalan filter aluminium yang digunakan serta menganalisis nilai dosis serap. Metode. Pengukuran kerma dilakukan menggunakan detektor radiasi di berbagai tegangan tabung (kVp) yaitu 60, 63, 66, 70 dan 73 kV serta variasi ketebalan filter masing-masing 0,5 mm, 1 mm, 1,5 mm, 2 mm dan 2,5 mm. Dosis serap fantom dievaluasi dengan menggunakan fantom yang merepresentasikan tubuh manusia untuk mendapatkan gambaran distribusi dosis yang diterima oleh pasien selama prosedur radiografi. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan ketebalan filter berpengaruh dalam mengurangi nilai kerma udara yaitu 6,242 (tanpa filter) menjadi 2,772 (filter 2,5 mm) untuk 60 kV. Selain itu, tegangan tabung yang lebih tinggi cenderung meningkatkan dosis transmisi fantom yaitu dari 2,634 mGy (untuk 60 kV) menjadi 4,056 mGy (untuk 73 kV). Fantom mempengaruhi nilai INAK dan ESAK pada tegangan yang berbeda dengan nilai optimum diperoleh sebesar 5,133 mGy dan 6,929 mGy. Kesimpulan. Studi ini menyimpulkan bahwa antara ketebalan filter, tegangan tabung, dan kualitas citra radiografi sangat perlu optimal sebagai pertimbangan untuk mencapai keseimbangan optimal antara keselamatan pasien dan diagnostik yang akurat.

Keywords : kerma, filter aluminium, dosis serap

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kerma, Aluminum filter, Absorbed dose
Subjects: Q Science > QC Physics
Divisions (Program Studi): Fakultas Matematika dan Ilmu Peng. Alam > Fisika
Depositing User: Rasman
Date Deposited: 17 Dec 2024 01:54
Last Modified: 17 Dec 2024 01:54
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/40330

Actions (login required)

View Item
View Item