ANALISIS VALUE CHAIN KOMODITI PADI (STUDI KASUS DESA LEDU-LEDU, KECAMATAN WASUPONDA, KABUPATEN LUWU TIMUR, PROVINSI SULAWESI SELATAN).

Penelitian ini mengkaji mengenai permasalahan komoditi padi yang ada di Desa Ledu-Ledu Kecamatan Wasuponda Kabupaten Luwu Timur beserta analisis rantai nilai komoditi padi tersebut. Data Luwu Timur dalam angka (2017) menjelaskan sektor pertanian menjadi sektor yang menyumbang terbesar dan dari tahun 2009 sampai 2017 mengalami peningkatan terus menerus. Ditemukan permasalahan komoditi padi pada Desa Ledu-Ledu diketahui bahwa, masih didapati petani yang belum sepenuhnya mendapatkan bantuan dari kelompok tani walaupun telah menjadi bagian dalam kelompok tani tersebut, perubahan iklim mempengaruhi tidak menentunya curah hujan pada musim kemarau, kurangnya tenaga dalam melakukan produksi serta rendahnya kesadaran petani mengikuti kegiatan penyuluhan pertanian.

Waktu pelaksanaan penelitian mulai Mei hingga Juli 2021. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam struktur anggota Value Chain petani padi Desa Ledu-Ledu melibatkan biaya pelaku, penerimaan pelaku dan pendapatan pelaku. Pada biaya pelaku merupakan pengeluaran atau korban yang dilakukan oleh perorangan atau perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh manfaat atau keuntungan lebih dari setiap aktivitas yang dilakukan, Adapun biaya yang dikeluarkan petani sekali semusim adalah Rp.873,173, sedangkan pengeluaran yang dikeluarkan oleh pedagang adalah pada pedagang besar Rp.450,095,200 dan pada pedagang eceran Rp.294,208,600. Diperoleh kesimpulan bahwa Value Chain Komoditi Padi Di Desa Ledu-Ledu Kecamatan Wasaponda Kabupaten Luwu Timur melibatkan banyak unsur tidak hanya petani dan pedagang tetapi turut terlibat pemerintah dan swasta baik sebagai market control ataupun peneyedia kebutuhan petani.