Evaluasi Mikrostruktur Baja Tulangan Terhadap Sifat Mekanis

Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di Indonesia, industri konstruksi bangunan mengalami perkembangan pesat, namun juga rentan terhadap kegagalan struktur akibat kesalahan perancangan, pelaksanaan, serta kelebihan beban. Beton bertulang telah menjadi bahan konstruksi unggulan karena kombinasi kuat tekan beton dan kuat tarik baja tulangan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi sifat mekanis dan mikrostruktur baja tulangan yang tersedia di Indonesia untuk memastikan kesesuaian dengan standar yang berlaku. Pengujian dilakukan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) untuk analisis mikrostruktur dan Universal Testing Machine (UTM) untuk pengujian kekuatan tarik dan daktilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baja tipe A, B, C, dan D telah memenuhi sifat mekanis pada tabel SNI 2052:2017 yaitu kelas BjTS 420B. Baja tipe C memiliki rata-rata nilai kuat tarik lebih tinggi (678.31 MPa) dengan regangan (24.96%) sedangkan baja tipe D memiliki kuat tarik terendah (617.17 MPa) dengan regangan (26.50%). Analisis SEM mengungkapkan bahwa baja tipe D memiliki kandungan karbon tertinggi (2.333%), sedangkan baja tipe C memiliki kandungan karbon terendah (1.453%). Temuan ini menunjukkan variasi signifikan dalam sifat mekanis dan mikrostruktur baja tulangan yang mempengaruhi performa struktur beton bertulang. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa baja tulangan yang digunakan memenuhi standar yang ditetapkan guna mencegah kegagalan struktur yang dapat membahayakan keselamatan pengguna bangunan.