Abbas, Nurul Fatimah (2024) PENAMBAHAN DUA JENIS BAHAN NUTRISI PADA CENDAWAN (Beauveria bassiana) UNTUK MENINGKATKAN MORTALITAS DAN VIRULENSI DALAM MENGENDALIKAN ULAT GRAYAK (Spodoptera frugiperda (J.E. Smith)) = Addition of Two Types of Nutrients to the fungus (Beauveria Bassiana) to Increase Mortality and Virulence in Controlling Armyworms (Spodoptera frugiperda (J.E. Smith)). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/40204/1.hassmallThumbnailVersion/G011201049_skripsi_19-06-2024%20cover1.png)

G011201049_skripsi_19-06-2024 cover1.png
Download (157kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
G011201049_skripsi_19-06-2024 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (511kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
G011201049_skripsi_19-06-2024 dp(FILEminimizer).pdf
Download (625kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
G011201049_skripsi_19-06-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 3 December 2026.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Proses perbanyakan Beauveria bassiana dilakukan pada media pertumbuhan yang telah dipakai adalah media padat terdiri dari beras jagung dan jagung. Oleh sebab itu, perlu ditambahkan adanya nutrisi untuk mendukung kerapatan spora dan virulensi dari konidia B. bassiana. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan mematikan (toksisitas) dari cendawan B. bassiana dari masing-masing perlakuan terhadap Spodoptera frugiperda. Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang nutrisi terbaik untuk ditambahkan pada media perbanyakan B. bassiana dan perlu diperbanyak karena bermanfaat sebagai bahan aktif biosida. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar pada bulan Oktober–Desember 2023. Terdapat empat tahap parameter pengamatan yaitu, uji kerapatan spora, mortalitas larva instar II, waktu periode kematian serangga, virulensi B. bassiana, dan reisolasi larva S. frugiperda yang terinfeksi. Hasil penelitian yang didapatkan, morfologi cendawan hasil identifikasi terdapat adanya spora yang berbentuk bulat dan terdapat hifa atau berbentuk untaian benang halus. Tingkat toksisitas dengan nilai tertinggi berada pada perlakuan P2 (B. bassiana beras jagung dengan tambahan tepung belalang) dengan kerapatan spora 7,25×107. Waktu kematian tercepat berada pada perlakuan P3 (B. bassiana beras jagung ditambah tepung dedak) 3,90 hari dengan rerata nilai virulensi diperoleh 0,26%. Oleh sebab itu, dengan adanya penambahan nutrisi dari tepung belalang dan tepung dedak pada cendawan B. bassiana mampu meningkatkan mortalitas dan virulensi pada hama ulat grayak.
Keywords : biosida, kerapatan spora, tepung belalang, tepung dedak, toksisitas.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Biocide, bran flour, grasshopper flour, spore density, toxicity. |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pertanian > Agroteknologi |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 16 Dec 2024 02:06 |
Last Modified: | 16 Dec 2024 02:06 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/40204 |