PEMETAAN KERAWANAN TANAH LONGSOR DESA SANGLEPONGAN KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG DENGAN METODE WEIGHTED OVERLAY = Landslide Susceptibility Mapping using the Weighted Overlay Method in Sanglepongan Village, Curio District, Enrekang Regency


Rachman, Muhammad Arya Farhan (2024) PEMETAAN KERAWANAN TANAH LONGSOR DESA SANGLEPONGAN KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG DENGAN METODE WEIGHTED OVERLAY = Landslide Susceptibility Mapping using the Weighted Overlay Method in Sanglepongan Village, Curio District, Enrekang Regency. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
G011191236_skripsi_04-04-2024 cover1.png

Download (142kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
G011191236_skripsi_04-04-2024 1-2(FILEminimizer).pdf

Download (793kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
G011191236_skripsi_04-04-2024 dp(FILEminimizer).pdf

Download (742kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
G011191236_skripsi_04-04-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 2 December 2026.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang, Pemetaan berbasis informasi spasial adalah cara yang efektif untuk menghasilkan peta tematik klasifikasi daerah rawan longsor. Salah satu desa di Kabupaten Enrekang yang rawan terjadi bencana tanah longsor adalah Desa Sanglepongan, dan untuk melakukan mitigasi yang tepat, maka, perlu dibuatkan peta tematik daerah rawan longsor Desa Sanglepongan. Tujuan, Penelitian ini bertujuan untuk memetakan wilayah rawan longsor di Desa Sanglepongan. Metode, Daerah rawan longsor didentifikasi menggunakan weighted overlay dengan parameter peta lereng, lithologi, curah hujan, tekstur tanah dan kedalaman tanah mengikuti prosedur pembobotan daerah rawan longsor BNPB. Hasil, Nilai bobot antara parameter yang di uji menunjukkan bahwa bobot kemiringan lereng mendapatkan skor 30, curah hujan dan litologi mendapatkan skor 20, tekstur tanah mendapatkan skor 10, arah lereng, kedalaman tanah, dan panjang lereng mendapatkan skor 5. Simulasi keseluruhan bobot dari 7 parameter menghasilkan 4 kelas tingkat kerawanan tanah longsor yaitu tidak rawan 316,5 ha, agak rawan 411,3 ha, rawan 188,8 ha, dan sangat rawan 76,8 ha, dengan kemiringan lereng sebagai parameter yang paling berpengaruh. Kesimpulan, daerah yang rawan longsor terletak dibagian tenggara sampai selatan dan bagian tengah Desa Sanglepongan, sehingga perlu segera dilakukan mitigasi bencana berupa konservasi mekaninik dan vegetatif.

Keywords : Enrekang, Peta, Tanah, Curah hujan, Lereng

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Enrekang, map, soil, rainfall, slope.
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah
Depositing User: Rasman
Date Deposited: 11 Dec 2024 06:29
Last Modified: 11 Dec 2024 06:29
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/40116

Actions (login required)

View Item
View Item