KINERJA MODEL PEMECAH GELOMBANG KOMPOSIT VERTIKAL BALOK-KOTAK, BATU DAN TIANG


RABUNG, FRANS (2019) KINERJA MODEL PEMECAH GELOMBANG KOMPOSIT VERTIKAL BALOK-KOTAK, BATU DAN TIANG. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
19_P0800314016_Disertasi_Cover1.jpg

Download (4kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
19_P0800314016_Disertasi(FILEminimizer)...ok 1-2.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
19_P0800314016_Disertasi(FILEminimizer)...ok dapus-lam.pdf

Download (162kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
19_P0800314016_Disertasi(FILEminimizer)...ok.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)

Abstract (Abstrak)

FRANS RABUNG. Kinerja Model Pemecah Gelombang Komposit Vertikal Balok-Kotak, Batu dan Tiang. (dibimbing oleh Muh. Saleh Pallu, Arsyad Thaha dan Achmad B. Muhiddin).
Sebagai negara kepulauan yang memiliki pantai terpanjang kedua di dunia, Indonesia membutuhkan banyak pemecah gelombang (termasuk groin dan revetment) tidak hanya untuk melindungi pantai dari penggerusan tetapi juga demi menjaga ketenangan air di kolam pelabuhan untuk manuver kapal dan operasi bongkar-muat. Akan tetapi, sampai sekarang di Indonesia, banyak konstruksi pemecah gelombang dan revetment tidak memperhatikan teknik perencanaan dan pembangunan dengan baik atau bahkan tidak ada sama sekali pada tempat-tempat yang seharusnya ada.
Banyak pemecah gelombang, groin dan revetment yang telah dibangun untuk melindungi pantai-pantai yang kritis tidak bertahan lama. Contoh terdekat adalah Pantai Tanjung Bunga, Makassar. Beberapa groin yang dibangun di Pantai Akkarena rusak hanya dalam beberapa tahun. Sebuah pemecah gelombang yang terbuat dari silinder-silinder beton, runtuh sebelum selesai.
Penyebab kelangkaan pembangunan pemecah gelombang yang baik adalah biaya tinggi akibat banyaknya dan ukuran material yang dibutuhkan serta kesulitan bekerja di kedalaman laut. Studi ini mencari jalan keluar berupa pemecah gelombang vertikal yang berfungsi seperti pemecah gelombang gundukan batu konvensional. Telah diketahui bahwa pemecah gelombang gundukan batu konvensional adalah yang paling efektif meredam energi gelombang (baik transmisi maupun refleksi), dan bahkan setelah runtuh pun masih dapat berfungsi; dengan sedikit perbaikan pada kerusakan, ia akan berfungsi lagi semakin baik. Persoalan utama adalah kebutuhan material yang sangat banyak, dan sebahagian harus dalam ukuran besar. Material ini biasanya diperoleh dari peledakan gununggunung batu yang berkualitas baik (SG > 2.7), hal yang sekarang sulit dilakukan karena issue lingkungan. Dengan pemecah gelombang vertikal, ukuran dan jumlah batu yang dibutuhkan sangat berkurang.
Penelitian ini memberikan solusi berupa pemecah gelombang gundukan batu yang vertikal sehingga lebih murah, lebih mudah dilaksanakan, multi fungsi dan lebih ramah lingkungan. Pemecah gelombang ini merupakan komposit dari balok-kotak, gundukan batu dan tiang penopang.
Kata kunci: pemecah gelombang; transmisi; refleksi; model; hidrodinamis

Item Type: Thesis (Disertasi)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 24 Mar 2021 03:37
Last Modified: 24 Mar 2021 03:37
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/4006

Actions (login required)

View Item
View Item