Redesain Alun-alun Kota Maros sebagai Ruang Terbuka Aktif = Redesigning Maros City Square as an Active Open Space

Alun-alun Kota Maros sebagai ruang terbuka di ibu kota kabupaten memerlukan perhatian lebih dalam melakukan pembenahan sarana dan prasarana agar dapat dimanfaatkan oleh berbagai lapisan masyarakat secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas visual dengan pendekatan elemen lanskap yang aktif dan inklusif dan menata kembali vegetasi tapak sebagai elemen utama lanskap serta elemen penunjang lainnya sesuai dengan kebutuhan pengunjung dan diharapkan dapat mengakomodasi aktivitas masyarakat dari berbagai latar belakang. Metode yang digunakan terdiri dari beberapa tahapan yakni persiapan, inventarisasi, analisis, sintesis, perencanaan, dan perancangan. Konsep dasar yang diterapkan yakni aktif dan inklusif. Konsep aktif dituangkan dengan penggunaan warna-warna yang cerah pada furnitur taman. Konsep inklusif diterapkan dengan perancangan ruang yang dapat diakses dan digunakan oleh berbagai karakteristik pengguna. Konsep dasar tersebut kemudian menghasilkan pembagian ruang menjadi ruang pelayanan dengan persentase ruang 15%, ruang penerimaan 13%, ruang rekreasi aktif 50%, ruang rekreasi pasif 16%, dan ruang kultural 6%. Keunikan dari perancangan ini terletak pada pola perkerasan plaza yang menerapkan pola kupu-kupu yang menjadi ciri khas Kabupaten Maros dan perancangan ruang kultural untuk menambahkan elemen budaya dan meningkatkan kreatifitas pengunjung. Beberapa furnitur pelengkap juga diimplementasikan pada perancangan sehingga diharapkan dapat membentuk ruang terbuka yang ramah dan dapat dimanfaatkan secara inklusif oleh berbagai lapisan masyarakat dengan perbedaan usia, jenis kelamin, dan keterbatasan fisik. Beberapa fasilitas dan furniture baru yang dihadirkan dalam mendukung inklusifitas tapak diantaranya playground, handrail, guiding block, alat fitness outdoor yang dilengkapi alat yang dapat digunakan oleh difabel kinetik, toilet dan mini stage pada ruang kultural serta penyempurnaan fasilitas eksisting. Adapun penambahan vegetasi didominasi dengan vegetasi estetis sebanyak enam jenis dan pohon tiga jenis. Pada hasil redesain juga menerapkan jalur sirkulasi dengan pola yang memberikan kesan aktif dan dinamis guna meningkatkan keterhubungan antarruang (interconnectedness between space) dalam memberikan kemudahan dan efisiensi dalam pergerakan pengunjung. Beberapa output dari hasil perancangan ini yakni berupa site plan, gambar perspektif, detail dimensi dan rancangan anggaran biaya.

Keywords : redesain, alun-alun kota, desain aktif, ruang terbuka akitf.