KAJIAN KESEHATAN MENTAL DAN STRATEGI KOPING PADA PEREMPUAN AKIBAT MENGALAMI KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) DI KOTA MAKASSAR

NURUL ILMI. Kajian Kesehatan Mental dan Strategi Koping pada Perempuan yang Mengalami Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) di Kota Makassar. (Dibimbing oleh Suriah dan Sudirman Nasir).

Kondisi kesehatan mental yang baik memungkinkan setiap orang untuk mengaktualisasikan potensi diri, mengatasi tekanan hidup, hidup produktif sehingga mampu berkontribusi dalam masyarakat. Salah satu isu kesehatan mental dalam masyarakat berkaitan dengan kekerasan, khususnya pada perempuan. Tujuan penelitian ini ialah mengkaji kondisi kesehatan mental pada perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di kota Makassar.
Informan dalam penelitian ini terdiri atas 6 orang penyintas KDRT yang telah melaporkan diri pada UPT P2TP2A kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Peneliti menggunakan metode wawancara mandalam semi-terstruktur dengan tujuan mendapatkan informasi secara mendalam dari informan dengan menggunakan pedoman wawancara. Wawancara dilakukan secara langsung (tatap muka) kepada informan yang memenuhi kriteria.
Hasil penelitian ini adalah gambaran riwayat KDRT yang dialami informan sejak awal pernikahan, berupa kekerasan fisik, verbal dan penelantaran. Dampak dari KDRT pada informan berefek pada aspek biopsikososial seperti lebam, cedera fisik, gangguan makan, gangguan tidur, gangguan emosi, gejala psikosomatis hingga depresi dan keinginan bunuh diri. Selain itu, KDRT yang dialami juga mempengaruhi hubungan sosial informan dengan anak, keluarga hingga lingkungan tempat tinggal.
Strategi koping yang dilakukan oleh informan antara lain bergabung dalam organisasi atau komunitas, meminimalisir interaksi dan konflik dengan pasangan, meminta dukungan keluarga atau sebaliknya menutupi masalah dari keluarga, mencari bantuan hukum, tenaga medis atau lembaga sosial. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi koping bersifat dinamis, dapat berubah sesuai kebutuhan dan kondisi informan. Jika strategi koping dianggap membantu bagi informan maka akan berpengaruh pada kondisi kesehatan mentalnya. Kepada pihak UPT P2TP2A agar program rumah aman dapat tersedia di semua kelurahan disertai dengan sosialisasi sebagai layanan pengaduan yang mudah dijangkau bagi para korban KDRT.