ANALISIS TINGKAT DAN PENANGANAN RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN POLDER (STUDI KASUS PROYEK DINAS SDA DKI JAKARTA) = LEVEL ANALYSIS AND RISK HANDLING IN POLDER DEVELOPMENT PROJECT CASE STUDY OF DKI JAKARTA WATER RESOURCES AGENCY PROJECT

Banjir adalah masalah global utama yang mengancam keberlanjutan perkotaan pembangunan di tengah perubahan iklim. DKI Jakarta sebagai ibukota Negara Republik Indonesia mempunyai letak geografis yang rentan terhadap banjir atau genangan air, baik yang berasal dari hujan maupun banjir kiriman dari daerah hulu.
Upaya penanggulangan banjir dan genangan di wilayah DKI Jakarta merupakan salah satu program prioritas yang dilaksanakan pemerintah dalam rangka menciptakan Jakarta sebagai ibukota Negara Republik Indonesia yang nyaman untuk melaksanakan kegiatan sosial, budaya maupun ekonomi, sehingga memberi dampak yang positif bagi perekonomian Provinsi DKI Jakarta maupun Indonesia. Pemprov DKI Jakarta telah memiliki berbagai program untuk mencegah dan menanggulangi bencana banjir tahunan di Ibu Kota. Program itu mencakup pembangunan dan revitalisasi sistem drainase, polder, sampai pengerukan waduk, situ, embung, sungai, atau saluran air lainnya. Oleh karena itu, mengetahui risiko-risiko yang dapat terjadi pada konstruksi bangunan pengendalian banjir menjadi salah satu inovasi yang digunakan untuk menanggulangi banjir di wilayah DKI Jakarta saat ini . Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi risiko-risiko yang terjadi pada proyek pembangunan polder tahap pelaksanaan, menganalisis tingkat risiko serta mengembangkan penanganan risiko pada proyek pembangunan polder di DKI Jakarta.
Metode yang digunakan berupa studi literatur yang kemudian divalidasi oleh pakar dalam menentukan identifikasi risiko. Kemudian penggunaan analisis deskriptif dan metode fuzzy untuk mengetahui tingkat risiko yang di validasi oleh pakar, serta pengendalian risiko dengan brainstorming dengan ahli dalam manajemen risiko.
Berdasarkan hasil studi literatur dan validasi pakar, didapatkan 35 variabel yang berpengaruh terhadap risiko pembangunan polder dibagi menjadi enam variabel utama. Dengan menggunakan metode analisis deskriptif sebagai langkah awal dalam menentukan mean dan tingkat risiko, maka didapatkan variabel risiko dengan kategori sedang sebanyak 32 risiko dan 3 risiko kecil. Kemudian dari hasil analisis metode fuzzy didapatkan sebanyak 35 variabel dengan risiko sedang. Penanganan/pengendalian risiko didapatkan dari jurnal-jurnal terdahulu dan ahli pakar. Pada penelitian ini, penggunaan teori pareto sebesar 20% dari total 35 variabel sehingga menghasilkan 7 variabel potensial dalam melakukan penanganan/ pengendalian yang kemudian divalidasi kembali oleh pakar.

Kata Kunci: Manajemen Risiko, Pembangunan Polder, Tahap Pelaksanaan.