Analisis Karbon Organik Tanah Pada Lahan Sawah Irigasi dan Sawah Tadah Hujan di Kecamatan Bengo Kabupaten Bone


Novisa, Melfi (2024) Analisis Karbon Organik Tanah Pada Lahan Sawah Irigasi dan Sawah Tadah Hujan di Kecamatan Bengo Kabupaten Bone. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin Makassar.

[thumbnail of G011201342_skripsi_10-09-2024 bab 1-2.pdf] Text
G011201342_skripsi_10-09-2024 bab 1-2.pdf

Download (855kB)
[thumbnail of G011201342_skripsi_10-09-2024 cover1.jpg]
Preview
Image
G011201342_skripsi_10-09-2024 cover1.jpg

Download (299kB) | Preview
[thumbnail of G011201342_skripsi_10-09-2024 dp.pdf] Text
G011201342_skripsi_10-09-2024 dp.pdf

Download (641kB)
[thumbnail of G011201342_skripsi_10-09-2024.pdf] Text
G011201342_skripsi_10-09-2024.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. Kabupaten Bone merupakan salah satu kabupaten sentra produksi padi di Sulawesi Selatan, dan salah satu kecamatan yang menyumbang hasil padi di wilayah ini adalah Kecamatan Bengo dengan rata-rata hasil padi berkisar 5.5-7 ton/ha. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, produksi padi di kabupaten Bone mengalami fluktuasi. Salah satu penyebab turunnya produktivitas padi yaitu rendahnya kandungan C-organik tanah sawah yang merupakan salah satu indikator kunci dan penentu kesuburan tanah.Tujuan. Penelitian ini bertujuan mengetahui kandungan karbon organik tanah pada tanah sawah irigasi dan tanah sawah tadah hujan di Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone. Metode. Penentuan pengambilan titik sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Parameter yang diamati yaitu gugus fungsional organic tanah, bulk density, C-organik dan nitrogen. Hasil. Kandungan karbon organik tanah pada sawah irigasi dengan umur penggunaan lahan 0-15 tahun yang berkisar antara 12.30–30.26 ton ha-1 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai karbon organik pada tanah sawah dengan umur penggunaan lahan 30 tahun keatas yang berkisar antara 8.93-18.56 ton ha-1. Sedangkan kandungan karbon organik tanah pada sawah tadah hujan dengan umur 0-15 (dengan kisaran 18.56–29.51 ton ha-1) lebih tinggi dibandingkan sawah dengan umur penggunaan lahan 30 tahun keatas (dengan kisaran 17.46–27.52 ton ha-1 ). Kandungan gugus fungsional organik pada sawah irigasi berupa gugus rantai rangkap satu (C-C,C-N,C-O) dengan presentase 61.69% dan nilai karbon organik tanah sebesar 8.93–30.26 ton ha-1 (kriteria sangat rendah-sedang). Sedangkan pada sawah tadah hujan kandungan gugus fungsional organik berupa gugus rantai rangkap satu (C-C,C-N,C-O) dengan presentase 70.79% dan nilai karbon organik tanah sebesar 17.46-29.51 ton ha-1 (kriteria rendah-sedang). Kesimpulan. Jumlah karbon organik pada lahan sawah tadah hujan lebih tinggi dibandingkan pada lahan sawah irigasi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Bone, C-organik, Sawah, Tanah
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Pertanian > Agroteknologi
Depositing User: Unnamed user with username chandra
Date Deposited: 26 Nov 2024 02:43
Last Modified: 26 Nov 2024 02:43
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/39837

Actions (login required)

View Item
View Item