SINTESIS DAN KARAKTERISASI HIDROKSIAPATIT DARI CANGKANG TUTUT (Pila ampullacea) TERDOPING SENG NITRAT (Zn(NO3¬)2) YANG DIKOMPOSITKAN DENGAN KOLAGEN SEBAGAI KANDIDAT BONE FILLER = SYNTHESIS AND CHARACTERIZATION OF HYDROXYPATITE FROM THE TUTUT (Pila ampullacea) SHELLS DOPED WITH ZINC NITRATE (Zn(NO3¬)2) WHERE COMPOSED WITH COLLAGEN AS A BONE FILLER CANDIDATE

WINDASARI. Sintesis Dan Karakterisasi Hidroksiapatit dari Cangkang Tutut (Pila Ampullacea) Terdoping Seng Nitrat (Zn(NO3)2) yang Dikompositkan dengan Kolagen sebagai Kandidat Bone Filler (Dibimbing oleh Indah Raya dan Syaharuddin Kasim) Menurut data statistik pada tahun 2009, 200 juta penderita osteoporosis terdapat di seluruh dunia dan diperkirakan pada tahun 2050 sekitar 6,3 juta manusia akan mengalami patah tulang panggul setiap tahun. Sedangkan menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2013, dari jumlah kecelakaan yang terjadi, terdapat 5,8% korban cedera atau sekitar delapan juta orang mengalami fraktur atau patah tulang. Oleh sebab itu, biomaterial dibutuhkan sebagai pengganti tulang (bone filler). Tujuan. Penelitian ini bertujuan sintesis komposit hidroksiapatit/ kolagen/seng nitrat sebagai Bone Filler. Bahan dasar dalam pembuatan hidroksiapatit merupakan material yang berasal dari alam, baik anorganik maupun organik dengan memiliki tingkat kalsium yang tinggi. Bahan organik yang digunakan pada sintesis hidroksiapatit ini yaitu cangkang tutut. Metode penelitian ini terdiri dari empat tahapan yakni: 1) preparasi sampel cangkang tutut sebagai sumber kalsium yang digunakan dalam pembuatan HAp; 2) sintesis HAp dengan metode presipitasi basah; 3) sintesis komposit HAp-kolagen yang di doping dengan seng nitrat; 4) karakterisasi komposit HAp menggunakan FTIR, XRF, XRD, SEM, dan uji viskositas. Hasil. Hasil analisis XRF pada cangkang tutut menunjukkan kandungan CaO sebesar 96,67% sehingga berpotensi sebagai bahan dasar sintesis hidroksiaptit (HAp). Bone filler dari komposit HAp/kolagen/seng nitrat dalam bentuk IBS disintesis dan dikarakterisasi. Karakterisasi FTIR pada IBS menunjukkan dari masing-masing senyawa yaitu, hidroksiapatit menunujukkan gugus fungsi (OH- dan PO43-), Zn(NO3)2 menunjukkan gugus fungsi (O-N-O), dan kolagen menunjukkan gugus fungsi (N-H, C-H, dan C=O). Karakterisasi XRD diperoleh untuk IBS dengan kemurnian fase HAp sebesar 97%. Karakterisasi SEM menghasilkan IBS dengan ukuran pori 3,85 μm. Kemudian, hasil uji viskositas yang diperoleh pada komposit adalah 37 dPa.s. Hasil tersebut sesuai dengan standar pada pembuatan bone filler dalam bentuk IBS.

Kata kunci : Bone filler, Cangkang tutut, hidroksiapatit, IBS, kalsium oksida