Pemetaan Tingkat Kerawanan Tanah Longsor di Desa Lonjoboko Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa


Salsabila, Nada (2023) Pemetaan Tingkat Kerawanan Tanah Longsor di Desa Lonjoboko Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of G011181359_skripsi_03-05-2023 cover1.jpg]
Preview
Image
G011181359_skripsi_03-05-2023 cover1.jpg

Download (198kB) | Preview
[thumbnail of G011181359_skripsi_03-05-2023 bab 1-3.pdf] Text
G011181359_skripsi_03-05-2023 bab 1-3.pdf

Download (612kB)
[thumbnail of G011181359_skripsi_03-05-2023 dp.pdf] Text
G011181359_skripsi_03-05-2023 dp.pdf

Download (5MB)
[thumbnail of G011181359_skripsi_03-05-2023.pdf] Text
G011181359_skripsi_03-05-2023.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (12MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. Kabupaten Gowa merupakan salah satu daerah di Sulawesi Selatan yang memiliki potensi longsor yang tinggi. Salah satunya yaitu di Desa Lonjoboko yang menghubungkan antara Makassar dengan Malino. Wilayah Desa Lonjoboko yang terdiri dari dataran tinggi dan perbukitan bergelombang memiliki ketinggian 560-700 mdpl dengan kemiringan lereng umumnya curam yang menjadi salah satu penyebab Desa Lonjoboko menjadi rawan longsor. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan daerah rawan tanah longsor di Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa menggunakan frekuensi rasio serta mengetahui faktor utama terjadinya tanah longsor. Metode. Penelitian ini menggunakan metode frekuensi rasio dan inventarisasi kejadian longsor dengan Google Earth Pro. Analisis permeabilitas tanah dengan metode permeameter dan analisis C-Organik tanah dengan metode walkley and black. Analisis tekstur tanah dengan metode hydrometer dan Bulk density dengan metode Gravimetri. Hasil. Nilai Fr untuk parameter litologi adalah 0,73 dan nilai 0,52 untuk tutupan lahan. Jenis tanah memiliki nilai Fr sebesar 1,0, nilai 1,67 untuk kelas lereng, nilai 1,09 untuk jarak dari jalan, dan nilai untuk curah hujan sebesar 1,0. Parameter sifat tanah memiliki nilai 0,51 untuk C-organik, nilai 0,52 untuk permeabilitas, nilai 0,49 untuk tekstur tanah dan nilai 0,91 untuk bulk density tanah. Kelas kerawanan longsor di Desa Lonjoboko terbagi menjadi tiga kelas, yaitu; kelas rendah sekitar 315,2 ha (6,21 %), kelas sedang sekitar 2730,5 ha (53,78 %), dan kelas tinggi sekitar 2031,3 ha (40,01 %). Kesimpulan. Faktor kejadian tanah longsor yang paling berpengaruh adalah Kelas Lereng >45% dengan nilai frekuensi rasio 6,76 dengan 10 kejadian longsor.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Frekuensi rasio, curah hujan, tanah, lereng
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Pertanian > Agroteknologi
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 22 Nov 2024 01:08
Last Modified: 22 Nov 2024 01:08
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/39796

Actions (login required)

View Item
View Item