INTERVENSI EDUKASI GIZI BERBASIS TEORI KOGNITIF SOSIAL TERHADAP KEBIASAAN SARAPAN PAGI PADA REMAJA PUTRI ANEMIA DI KECAMATAN BASSESANGTEMPE UTARA KABUPATEN LUWU, SULAWESI SELATAN

Rendahnya kebiasaan sarapan pagi pada remaja putri, berisiko terhadap kejadian anemia. Belum tersedianya informasi tentang edukasi gizi berbasis teori kognitif sosial di Bastem Utara. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi gizi berbasis teori kognitif sosial terhadap efikasi diri, motivasi, pengetahuan dan praktik sarapan remaja putri anemia di Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan.

Penelitian ini menggunakan quasi experiment (pre- posttest with control group design). Kriteria sampel yaitu remaja anemia, kelompok usia 10-18 tahun dari 4 SMP, besar sampel adalah 62 orang yang tersebar secara random pada kelompok (Intervensi dan Kontrol). Kelompok Intervensi (n=31) diberikan modul dan edukasi gizi secara langsung dengan mengikutsertakan orangtua dalam diskusi, sedangkan kelompok kontrol (n=31) diberikan 12 jenis leaflet dan penelitian dilakukan selama 3 bulan. Kuesioner, food frequency, recall 24-jam (3 hari sebelum dan setelah edukasi) dianalisis menggunakan software SPSS dengan uji independent-sampel T test, paired-sampel T test, Wilcoxon, Mann Whitney dan Chi-square.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan efikasi diri, motivasi, pengetahuan, praktik sarapan setelah edukasi gizi berbasis teori kognitif sosial pada kelompok intervensi (p=0.000) dan tidak ada perbedaan pada kelompok kontrol. Ada perbedaan efikasi diri, motivasi, pengetahuan, praktik sarapan (p=0.000) setelah edukasi gizi antara kelompok. Edukasi gizi berbasis teori kognitif sosial berpengaruh positif terhadap perubahan efikasi diri, motivasi, pengetahuan dan praktik sarapan remaja putri anemia. Diharapkan adanya dukungan dari guru, orangtua, masyarakat dan stakeholder dalam peningkatan kesehatan remaja.