LITERASI TENTANG KEAMANAN PANGAN MENGGUNAKAN BUKLET BERBAHASA LOKAL KEPADA KADER KEAMANAN PANGAN DESA DI GORONTALO

Penguatan literasi keamanan pangan bagi kader melalui informasi keamanan pangan yang terus menerus perlu dilakukan untuk mencegah penyakit akibat keracunan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media buklet keamanan pangan berbahasa lokal, kemudian dilakukan analisis perbedaan pengetahuan, sikap, norma subyektif, kontrol perilaku, niat dan perilaku kader sebelum dan sesudah intervensi menggunakan buklet tersebut.
Penelitian diawali dengan mengembangkan buklet agar layak untuk digunakan melalui proses validasi dengan metode Forum Group Discussion (FGD) bersama empat pakar kemudian dilakukan uji coba buklet kepada 20 kader di Gorontalo. Setelah buklet layak untuk digunakan, dilanjutkan dengan metode kuantitatif menggunakan desain quasy experiment with time series. Metode kuantitatif digunakan untuk menganalisis perbedaan pengetahuan, sikap, norma subyektif, kontrol perilaku, niat dan perilaku kader. Penentuan besar sampel menggunakan teknik total sampling sejumlah 60 responden. Tahap selanjutnya menggunakan metode kualitatif untuk mendapatkan informasi lebih dalam melalui wawancara dan observasi dengan delapan orang informan. Data kuantitatif dianalisis menggunakan Uji McNemar, sedangkan data kualitatif dianalisis menggunakan teknik analisis isi.
Hasil penelitian menunjukkan buklet Limo Lo U’undhi U’alo Amani sangat layak digunakan. Ada perbedaan pengetahuan, sikap, norma subyektif, kontrol perilaku, niat dan perilaku kader sebelum dan sesudah diintervensi menggunakan buklet. Responden berjumlah 60 kader berusia 23-59 tahun yang 78,3% diantaranya adalah perempuan. Hal lain yang ditemukan adalah adanya kemudahan dalam menerapkan perilaku yang baik. Namun hal tersebut tidak dapat terwujud tanpa peluang untuk menerapkannya walaupun sumber daya tersedia. Diharapkan buklet berbahasa lokal ini dapat digunakan sebagai media promosi dalam program intervensi keamanan pangan oleh BPOM di Gorontalo dan Dinas Kesehatan setempat.