Poliploidisasi Tanaman Krisan (Cryssantemum morifolium R.) pada Berbagai Varietas dan Lama Perendaman Kolkisin Secara In Vitro

Bunga krisan sebagai komoditas unggulan memiliki nilai jual tinggi di pasar global. Permintaan akan jenis dan varietas baru dengan karakteristik unik seperti warna, bentuk, dan ukuran yang beragam terus meningkat. Salah satu pendekatan untuk mencapai keragaman tersebut adalah melalui teknik mutasi dengan memanfaatkan mutagen kimia seperti kolkisin agar mendapatkan tanaman poliploid. Penelitian bertujuan mengetahui lama perendaman dalam larutan kolkisin dan varietas krisan terbaik dalam membentuk tanaman poliploid secara in vitro. Penelitian dibagi menjadi empat tahap, yakni: 1) pembuatan media kultur; 2) pembuatan larutan kolkisin; 3) perendaman planlet pada larutan kolkisin dan penanaman; 4) pengamatan tanaman selama 12 Minggu Setelah Tanam. Analisis ragam dilakukan menggunakan program Microsoft Excel 2010. Hasil. Penggandaan kromosom pada tanaman krisan setelah induksi kolkisin 0.05% dengan lama perendaman yang berbeda menghasilkan tanaman mixoploid atau penggandaan kromosom tertinggi sebesar 9.18% + 18.82% yaitu pada varietas Lolipop dengan lama perendaman 12 jam. Sementara itu, perlakuan lain tidak menunjukkan penggandaan kromosom dan tetap diploid, namun memiliki tingkat variasi kromosom yang berbeda-beda. Terdapat interaksi yang signifikan antara varietas tanaman krisan dan lama perendaman kolkisin yang menyebabkan terjadinya poliploidisasi, khususnya pada varietas Lolipop dengan lama perendaman selama 12 jam.