PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN KOMBINASI KERANG DARAH DAN IKAN TEMBANG TERHADAP SINTASAN DAN FAKTOR KONDISI KEPITING BAKAU (Scylla tranquebarica) YANG DIPELIHARA SISTEM SILVOFISHERY


Mussakib, Anaj (2024) PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN KOMBINASI KERANG DARAH DAN IKAN TEMBANG TERHADAP SINTASAN DAN FAKTOR KONDISI KEPITING BAKAU (Scylla tranquebarica) YANG DIPELIHARA SISTEM SILVOFISHERY. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
L031201061_skripsi_10-07-2024 cover1.png

Download (488kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
L031201061_skripsi_10-07-2024 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
L031201061_skripsi_10-07-2024 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
L031201061_skripsi_10-07-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2026.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. Hutan mangrove adalah suatu jenis hutan yang terbentuk di wilayah
pesisir dan berada pada daerah pasang surut yang terendam air laut setiap hari. Tujuan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh frekuensi pemberian kombinasi
kerang darah dan ikan tembang terhadap sintasan dan faktor kondisi pada kepiting
bakau (Scylla tranquebarica) yang dipelihara sistem silvofishery. Metode. Penelitian ini
dilaksanakan di Desa Mandalle, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Provinsi Sulawesi
Selatan. Penelitian ini menggunakan wadah berupa kurungan bambu berbentuk
lingkaran berdiameter 1,5 m dan tinggi 1,5 m berjumlah 12 buah yang ditancapkan pada
kawasan mangrove Rhizopora. Hewan uji yang digunakan adalah kepiting bakau S.
tranquebarica jantan dengan bobot berkisar 150-160 g/ekor yang ditebar dengan padat
tebar 10/kurungan. Penelitian didesain dengan menggunakan rancangan acak kelompok
(RAK) yang terdiri atas 4 perlakuan dengan masin-masing 3 kelompok, yaitu 2 kali sehari,
1 kali sehari, 1 kali 2 hari dan 1 kali 3 hari. Hasil. Frekuensi pemberian kombinasi kerang
darah dan ikan tembang tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap sintasan dan faktor
kondisi kepiting bakau. Kesimpulan. Frekuensi pemberian kombinasi kerang darah dan
ikan tembang menghasilkan sintasan dan faktor kondisi yang sama pada kepiting bakau
yang dipelihara sistem silvofishery dengan nilai sintasan yang diperoleh 93,33-96,66%
dengan faktor kondisi pada perlakuan 30,00-32,8.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: faktor kondisi, frekuensi pakan, kombinasi pakan, sintasan
Subjects: V Naval Science > V Naval Science (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Budidaya Perikanan
Depositing User: S.I.P Zohrah Djohan
Date Deposited: 19 Nov 2024 06:15
Last Modified: 19 Nov 2024 06:15
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/39659

Actions (login required)

View Item
View Item