PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN KOMBINASI KERANG DARAH DAN IKAN TEMBANG TERHADAP KANDUNGAN KOMPOSISI KIMIA TUBUH KEPITING BAKAU (Scylla tranquebarica) YANG DIPELIHARA SISTEM SILVOFISHERY


Hasana, Uswatun (2024) PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN KOMBINASI KERANG DARAH DAN IKAN TEMBANG TERHADAP KANDUNGAN KOMPOSISI KIMIA TUBUH KEPITING BAKAU (Scylla tranquebarica) YANG DIPELIHARA SISTEM SILVOFISHERY. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
L031201042_skripsi_14-05-2024 cover1.png

Download (393kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
L031201042_skripsi_14-05-2024 1-2.pdf

Download (531kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
L031201042_skripsi_14-05-2024 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
L031201042_skripsi_14-05-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2026.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Uswatun Hasana. L031201042 “Pengaruh Frekuensi Pemberian Kombinasi Kerang Darah dan Ikan Tembang Terhadap Kandungan Komposisi Kimia Tubuh Kepiting Bakau (Scylla tranquebarica) Yang Dipelihara Sistem Silvofishery”. Dibawah bimbingan oleh Muh. Yusri Karim sebagai Pembimbing utama dan Abustang sebagai Pembimbing anggota.
Silvofishery merupakan suatu sistem budidaya perairan dengan teknologi tradisional yang menghubungkan antara usaha perikanan dengan kehutanan khususnya mangrove yang diikuti konsep pengenalan sistem pengelolaan dengan meminimalkan input dan mengurangi dampak terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan frekuensi pemberian kombinasi kerang darah dan ikan tembang yang tepat dalam menghasilkan komposisi kimia tubuh kepiting bakau (S. tranquebarica) terbaik yang dipelihara sistem silvofishery. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mandalle, Kecamatan Mandalle, Kabupaten Pangkajenne Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan wadah berupa kurungan yang terbuat dari bambu berbentuk lingkaran berdiameter 1,5 m dengan tinggi 1,5 m berjumlah 12 buah yang ditancap di kawasan mangrove Rhizophora. Hewan uji yang digunakan adalah kepiting bakau (S tanquebarica) jantan dengan bobot 150-160 g/ekor yang ditebar dengan padat tebar 10 ekor/kurungan. Penelitian didesain dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri atas 4 perlakuan dengan masing-masing 3 kelompok, yaitu pemberian pakan kerang darah dan ikan tembang 2 kali sehari, 1 kali sehari, 1 kali 2 hari, dan 1 kali 3 hari. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa frekuensi pemberian pakan kerang darah dan ikan tembang berpengaruh sangat nyata (p<0,01) pada kandungan nutrien (protein, lemak, dan energi), akan tetapi tidak berpengaruh nyata (p>0,05) pada kandungan karbohidrat kepiting bakau. Kandungan protein, lemak, dan energi terbaik dihasilkan pada frekuensi pemberian pakan 2 kali sehari dan satu kali sehari yaitu masing-masing 67,49 % dan 66,14% (protein), 16,28% dan 15,55 % (lemak), dan 559, 16 Kkal/g dan 537, 70 Kkal/g (energi).
Kata Kunci: frekuensi pakan, kandungan nutrien, kepiting bakau, pakan, silvofishery

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: frekuensi pakan, kandungan nutrien, kepiting bakau, pakan, silvofishery
Subjects: V Naval Science > V Naval Science (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Budidaya Perikanan
Depositing User: S.I.P Zohrah Djohan
Date Deposited: 19 Nov 2024 02:19
Last Modified: 19 Nov 2024 02:19
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/39481

Actions (login required)

View Item
View Item