Sebaran Spasial Kontaminasi Mikroplastik pada Kerang Darah (Anadara granosa) di Pesisir Pantai Kecamatan Tarowang, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan

Banyaknya sampah plastik di lautan akan mengancam biota laut yang ada di dalamnya. Distribusi kontaminasi mikroplastik pada seafood khususnya yang dikonsumsi oleh masyarakat sebagai lauk-pauk atau santapan sehari-hari dari perairan di Indonesia masih sangat minim dengan tingkat polusi plastik yang sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran kontaminasi mikroplastik pada kerang darah (Anadara granosa) di Pesisir Pantai Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Penelitian observasional de ngan desain eksploratif menggunakan pendekatan analisis spasial. Untuk mengetahui sebaran kontaminasi mikroplastik dengan pengambilan kerang darah (Anadara granosa) serta data angin, arus dan pasang surut, data dianalisis spasial dengan pendekatan model kriging. Sebanyak 25 sampel kerang darah (Anadara granosa) diambil dengan metode purposive sampling pada area lepas pantai, perairan pemukiman, ekosistem mangrove, sungai, dan muara sungai.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran kontaminasi mikroplastik yang tinggi terdapat pada area ekosistem mangrove dan perairan pemukiman, sedangkan yang paling rendah terdapat pada wilayah sungai. Tingginya kontaminasi mikroplastik pada kerang darah (Anadara granosa) didasari pada sumber pencemaran plastik yang berasal dari aktifitas pembuangan sampah. Sampah yang terperangkap pada ekosistem mangrove serta aktivitas nelayan di pesisir pantai. Pengaruh oseanografi meliputi arah arus dan angin yang bergerak dari bagian utara (ekosistem mangrove) menuju ke tenggara yang membawa partikel mikroplastik menuju ke area perairan pemukiman. Penyediaan sarana pengelolaan sampah oleh pemerintah setempat dan menggunakan metode depurasi untuk mengeliminasi mikroplastik pada kerang darah (Anadara granosa) yang dikonsumsi oleh masyarakat perlu dilakukan untuk mengurangi dampak terhadap ekologi dan kesehatan.