Khumaeni, Muhammad Ayatullah (2024) HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN RESILIENSI PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS DI RSUP Dr. TADJUDDIN CHALID MAKASSAR DAN RSUD DAYA MAKASSAR. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
R011201021_skripsi_19-08-2024 bab I-II.pdf
Download (727kB)
R011201021_skripsi_19-08-2024 cover1.jpg
Download (275kB) | Preview
R011201021_skripsi_19-08-2024 dp.pdf
Download (2MB)
R011201021_skripsi_19-08-2024.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang: Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah kondisi paru-paru yang ditandai dengan penyumbatan jalan nafas yang menyebabkan kesulitan bernafas. PPOK mencakup penyakit bronkitis kronis dan emfisema yang bersifat proresif, dan mengakibatkan gangguan pernafasan permanen. PPOK merupakan penyakit yang memiliki beban tinggi dan berdampak negatif pada kesejahteraan biopsikososial pasien. Dampak tersebut seperti kecemasan, depresi, sesak nafas, dan penurunan kualtias hidup. Kecemasan muncul karena adanya rasa sakit dan ketakutan terhadap penyakit kronis yang dialami. Untuk beradaptasi dengan benar tehadap penyakit serius seperti PPOK, diperlukan adanya resiliensi. Resiliensi dapat membantu mengurangi berbagai efek negatif. Resiliensi dapat didefinisikan sebagai kemampuan manusia untuk menghadapi, mengatasi, dan mendapatkan kekuatan. Seseorang mempunyai kemampuan menguasai tekanan yang bisa disebut resiliensi
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan resiliensi pasien penyakit paru obstruktif kronik di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar dan RSUD Daya Makassar.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 42 responden dengan alat pengumpulan data lembar kuesioner tingkat kecemasan yaitu Zung Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS) dan kuesioner resiliensi yaitu Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC).
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden berada pada kategori resiliensi tinggi sebanyak 40 orang (95,2%) dan kecemasan ringan sebanyak 31 orang (73,8%). Hasil uji Rank Spearman rho diperoleh nilai p value 0,014) < 0,05 yang berarti ada hubungan signifikan antara tingkat kecemasan dengan resiliensi pasien penyakit paru obstruktif kronik di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar dan RSUD Daya Makassar dengan nilai r=-0,375 (tingkat hubungan yang kuat dan arah hubungan negatif). Semakin tinggi resiliensi yang dimiliki oleh pasien penyakit paru obstruktif kronik maka semakin rendah tingkat kecemasan yang dialami.
Kesimpulan dan Saran: Tingkat kecemasan pada pasien didapatkan lebih banyak mengalami kecemasan ringan serta lebih banyak memiliki resiliensi tinggi. Terdapat hubungan bermakna antara resiliensi diri dengan tingkat kecemasan pasien penyakit paru obstruktif kronik serta diharapkan bagi peneliti berikutnya melakukan penelitian dengan menambahkan faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat kecemasan dan juga resiliensi diri.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pasien penyakit paru obstruktif kronik, tingkat kecemasan, resiliensi. |
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Keperawatan > Keperawatan |
Depositing User: | Andi Milu |
Date Deposited: | 19 Nov 2024 03:13 |
Last Modified: | 19 Nov 2024 03:13 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/39459 |