Utilitas Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Pada tahun 2021 jumlah kunjungan rawat jalan di RSUD Provinsi Sulawesi Barat mengalami penurunan sebesar 46% dari tahun 2019. Selain itu, nilai BOR pada instalasi rawat inap menunjukkan adanya penurunan menjadi 15% dari tahun 2018-2020 yang sebesar 22%. Hal ini merupakan dampak dari Pandemi Covid-19 serta kondisi pasca gempa membuat masyarakat kurang nyaman untuk mengunjungi rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, persepsi sakit, jaminan kesehatan, keterjangkauan akses dan ketersediaan fasilitas terhadap utilitas pelayanan kesehatan di RSUD Provinsi Sulawesi Barat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dan sampel adalah pasien rawat jalan di RSUD Provinsi Sulawesi Barat dengan teknik Accidental Sampling dan ditetapkan besar sampel sebanyak 100 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Pengolahan data menggunakan uji Chi-Square dan analisis multivariat regresi logistik berganda. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan antara Jaminan Kesehatan (P<0.001), Keterjangkauan Akses (P=0.008), Ketersediaan Fasilitas (P=0.031) terhadap utilitas pelayanan fasilitas kesehatan pada pasien. Adapun Pengetahuan (P=0.075) dan Persepsi Sakit (P=0.055) tidak terdapat hubungan terhadap utilitas pelayanan kesehatan. Faktor yang paling dominan dalam penelitian ini kepemilikan jaminan kesehatan (OR=6.899; P=0,001). Peneliti menyarankan pihak manajemen rumah sakit agar dapat memberi sosialisasi terkait pemanfaatan pelayanan kesehatan di RS serta meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.