Analisis Faktor Risiko Kejadian Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR-TB) di RSUD Labuang Baji Kota Makassar

satu penyebab kematian utama di dunia. MDR-TB menjadi tantangan baru dalam program pengendalian TB karena penegakan diagnosis yang sulit, tingginya angka kegagalan terapi dan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor risiko kejadian Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR-TB).
Penelitian ini menggunakan desain case control study dan dilaksanakan di RSUD Labuang Baji Kota Makassar. Sampel sebanyak 140 orang yang terdiri dari 70 kasus dan 70 kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan purposive sampling. Analisis data menggunakan program Stata dengan Multiple logistic regression.
Faktor risiko yang signifikan terhadap kejadian Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR-TB) adalah durasi pengobatan (OR= 5.655 [Cl 95%: 2.507-12.999]; p=0.000), riwayat pengobatan sebelumnya (OR= 4.833 [Cl 95%: 2.092-11.525]; p=0.000), faktor PMO (OR= 3.106 [Cl 95%: 1.227-8.338]; p=0.008), kepatuhan minum obat (OR= 10.961 [Cl 95%: 4.640-26.40]; p=0.000), efek samping obat (OR=2.521 [Cl 95%: 1.070-6.126]; p=0.020) dan faktor protektif adalah kompleksitas regimen obat (OR= 0,329 [Cl 95%: 0,136-0,768]; p=0.005). Faktor yang paling dominan berisiko adalah Kepatuhan berobat. Rekomendasi yaitu peningkatan program pengendalian TB dalam upaya keteraturan pengobatan TB dengan melakukan pengawasan terhadap pasien yang mengalami kegagalan pengobatan (dropout) sehingga akan meningkatkan keberhasilan pengobatan pada pasien TB dan memutuskan rantai penularan MDR-TB.